Jakarta (ANTARA) - Ilmuwan diaspora Indonesia yang saat ini di Zurich, Swiss, Dr Bramasta Nugraha, mengatakan Indonesia kehilangan tokoh ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) bereputasi dunia dengan wafatnya Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie.
"Saya turut berduka cita dengan meninggalnya Bapak BJ Habibie, yang sangat saya hormati sebagai ilmuwan Indonesia yang mendunia," ujar Bramasta saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan bangsa Indonesia kehilangan sosok inspiratif yang menjadi panutan bagi ilmuwan muda Tanah Air. Habibie, kata dia, turut mempengaruhi semua ilmuwan diaspora Indonesia.
"Beliau sangat menginspirasi ilmuwan Indonesia untuk berkarir di dunia maju. Indonesia sangat kehilangan tokoh Iptek yang juga mendunia," kata dia.
BJ Habibie meninggal akibat gangguan pada jantung pada Rabu sekitar pukul 18.05 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Habibie dirawat di RSPAD sejak 1 September dan ditangani 44 tim dokter dipimpin oleh tim dokter kepresidenan.
Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936. Selain pernah menjadi Presiden, Habibie juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden, dan Menteri Riset dan Teknologi. Habibie juga mempelopori lahirnya industri penerbangan di Tanah Air.
Berita Terkait
Doni Monardo, mantan Kepala BNPB wafat
Minggu, 3 Desember 2023 20:07 Wib
Jamaah wafat pada prosesi puncak haji bertambah
Sabtu, 1 Juli 2023 13:04 Wib
Calon haji Indonesia meninggal di Madinah bertambah
Rabu, 31 Mei 2023 14:56 Wib
Enam jam sebelum artis Nani Wijaya wafat
Kamis, 16 Maret 2023 18:55 Wib
Ulama kharismatik KH Ali Yafie wafat
Minggu, 26 Februari 2023 1:22 Wib
Maestro musik irama Batanghari Sembilan Sahilin wafat
Sabtu, 25 Februari 2023 18:54 Wib
Nenek IS wafat karena tak sempat keluar saat kebakaran di Sunter Agung
Sabtu, 31 Desember 2022 14:52 Wib
Tokoh bulu tangkis Justian Suhandinata meninggal dunia
Sabtu, 5 November 2022 13:02 Wib