Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia menawarkan kepada Indonesia untuk membantu memadamkan api di Kalimantan dan Sumatera sehubungan kemunculan kembali kabut asap lintas batas negara.
Menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim (MESTECC) Malaysia Yeo Bee Yin mengemukakan hal itu dalam pernyataan yang diposting di akun Facebook-nya, Selasa.
Dia mengatakan sekarang ada kebutuhan mendesak bagi Indonesia untuk mengatasi kebakaran di wilayahnya.
Pada Senin pukul 16.00 sore dua lokasi di negara tersebut Kuching dan Sri Aman ditemukan berada dalam kisaran yang sangat tidak sehat dari Indeks Pencemar Udara (API) sedangkan sembilan stasiun API lainnya di Sarawak dan Lembah Klang berada di kisaran yang tidak sehat.
Kuching dan Sri Aman masing-masing mencatat 248 pada API, sementara Samarahan (199), Sarikei (154), Sibu (127), Miri (111) di Sarawak serta Batu Muda (101), Cheras (107), Johan Setia ( 150), Putrajaya (103) dan Nilai (107) di Lembah Klang berada dalam kisaran tidak sehat.
Sebanyak 12 titik api terdeteksi di Sarawak, 426 di Kalimantan dan 350 di Sumatera.
“Karena itu urgensi sekarang bagi Indonesia untuk memadamkan api. Pemerintah siap menawarkan segala bentuk bantuan untuk membantu Indonesia memadamkan kebakaran di Kalimantan dan Sumatera, " katanya.
Pada 1997 dalam sebuah kode operasi bernama Operasi Haze, Malaysia mengirim petugas pemadam kebakaran untuk memerangi kebakaran yang berkobar di seluruh Sumatera dan Kalimantan.
Mereka menghabiskan 25 hari di provinsi-provinsi Indonesia untuk mengendalikan kebakaran yang pada puncaknya pada Agustus 1997 mencapai 37.983 titik api.
Malaysia juga mengirim petugas pemadam kebakaran, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil pada tahun 2005 untuk memerangi kebakaran di Indonesia.
Indonesia awal bulan ini telah mengerahkan lebih dari 9.000 personel militer, polisi dan PMK untuk memadamkan kebakaran, setelah mengumumkan keadaan darurat di enam provinsi di pulau Sumatera dan Kalimantan.
Yeo mengatakan MESTECC juga bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk mengirim surat diplomatik kepada pemerintah Indonesia mengenai masalah ini.
“Duta Besar Malaysia untuk Indonesia dijadwalkan bertemu pemerintah Indonesia," katanya.
Panggilan juga akan diatur oleh utusan Malaysia setelah pertemuan untuk Yeo untuk berbicara dengan mitranya dari Indonesia guna menegaskan kembali urgensi untuk membawa api di wilayah Indonesia di bawah kendali.
“Pemerintah akan mengerahkan semua saluran diplomatik untuk meningkatkan urgensi kepada pemerintah Indonesia untuk bertindak atas kabut asap," katanya.
Yeo mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NADMA) juga berkoordinasi dengan MESTECC (melalui MetMalaysia) dan Angkatan Udara Malaysia dan dipersiapkan untuk bantuan sementara di daerah yang dilanda bencana segera setelah situasi memungkinkan.
Berita Terkait
Liga Arab desak DK PBB adopsi resolusi gencatan senjata di Gaza
Kamis, 25 April 2024 14:56 Wib
Pencari batu tenggelam di sungai Lahat, Basarnas kerahkan tim pencari
Kamis, 25 April 2024 13:16 Wib
Harga komoditi dan sembako di Pasar KM5 Kota Palembang
Kamis, 25 April 2024 13:05 Wib
Firdhan Guntara sampai Kevin Moses tampil perdana di IBL All-Star
Kamis, 25 April 2024 10:03 Wib
BPDPKS latih ratusan petani sawit di Sumsel tingkatkan hasil panen
Rabu, 24 April 2024 22:26 Wib
Kejari Palembang tetapkan tersangka kasus korupsi bahan pakaian batik
Rabu, 24 April 2024 22:25 Wib
Ratusan pengajar utama di Sumsel bimtek revitalisasi bahasa daerah
Rabu, 24 April 2024 19:20 Wib
Prabowo: Di dalam atau luar pemerintahan, kita berjuang untukrakyat
Rabu, 24 April 2024 19:15 Wib