Indonesia miliki 20 pelatih lokal berlisensi AFC

id PSSI,Lisensi AFC Pro,AFC Pro,Liga Indonesia,Indra Sjarif,Ratu Tisha

Indonesia miliki 20 pelatih lokal berlisensi AFC

Para pelatih yang mendapat Lisensi AFC Pro berfoto sesusai penyerahan sertifikat lisensi dari PSSI di Hotel Century Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2019). (asep firmansyah)

Jakarta (ANTARA) - Indonesia kini memiliki 20 pelatih lokal yang sudah mengantongi lisensi kepelatihan AFC Pro yang ditujukan sebagai pengembangan kualitas sepakbola di Tanah Air.

Ke-20 nama itu yakni Djajang Nurjaman, Bambang Nurdiansyah, Aji Santoso, Wolfgang Pikal, Rudy Eka, Priyambada, Joko Susilo, Liestiadi, Hanafing, Tony Ho.

Kemudian Emral Abus, Rahmad Darmawan, Iwan Setiawan, Nil Maizar, Indra Sjafri, Widodo Cahyono Putro, Yeyen Tumena, Mundari Karya, Yunan Helmi, Syafrianto Rusli, dan Seto Nurdiantoro.

"Ini kali pertamanya di Indonesia kita punya AFC Pro diploma. Kita sekarang punya lulusan AFC Pro diploma tahun depan kita akan Apply lagi kepada AFC untuk menyelenggarakan lagi sehingga jumlahnya jadi bertambah," ujar Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria di Jakarta, Jumat.

Ratu Tisha mengatakan dengan telah diperolehnya lisensi ini, ia berharap mereka bisa mengimplementasikan pengalaman serta pengetahuannya saat melatih klub-klub di Indonesia.

Dengan kompetensi pelatih yang semakin baik, tentunya ia yakin kualitas para pemain di Indonesia juga akan ikut berkembang.

"Karena dengan lebih banyak Coach yang berkualitas kita bisa menciptakan lagi pemain yang lebih banyak lagi di seluruh Indonesia dan berkualitas juga," kata dia.

Para pelatih ini sebelumnya telah mengikuti serangkaian kursus dari berbagai macam modul. Bahkan pada awal tahun mereka diberangkatkan ke Spanyol untuk melakukan Study Banding.

Sementara itu, Pelatih Timnas Indonesia U23 Indra Sjafri bersyukur atas perolehan lisensi AFC Pro ini. Dengan banyaknya pelatih yang memiliki lisensi menandakan bahwa ekosistem kepelatihan Indonesia tengah berjalan maju.

Meski Begitu, ia meminta agar federasi memberikan ruang selebar-lebarnya bagi pelatih yang kini memiliki lisensi untuk diprioritaskan melatih klub agar bisa mengembangkan ilmu yang telah diperolehnya.

"Oleh sebab itu prioritaskan pelatih-pelatih Indonesia, berikan dia kesempatan (melatih klub). Karena tanpa adanya kesempatan, dia tidak bisa mengimplementasikan ilmu dari kursus ini," kata dia.