Palembang (ANTARA) - Kabut asap pekat menyelimuti Kota Palembang dan menyebabkan kualitas udara terpantau tidak sehat serta jarak pandang menjadi pendek di pagi hari.
Pantauan Antara, Kamis, pukul 06.00 WIB kabut asap nampak menutupi Jembatan Ampera dan mengganggu pandangan mata hingga jarak 100 meter, kabut asap juga nampak jarak pandang perahu yang melintas di Sungai Musi sehingga perlu berhati-hati.
"Perahu kami terpaksa melaju dengan kecepatan rendah karena jarak pandang di atas sungai hanya 50 meter," kata seorang pemiliki Perahu Ketek, Yusman.
Menurut dia cuaca kabut asap pekat sudah terjadi sejak dua hari terakhir, aktivitas perahu di Sungai Musi pun diamatinya cenderung sepi saat udara kabur, namun akan kembali normal menjelang siang.
Sementara Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Benny Setiaji mengatakan kabut asap di Palembang tersebut berasal dari wilayah OKI.
"Kebakaran lahan yang berpeluang mengirim asap ke Kota Palembang yakni Banyu Asin I, Pampangan, Tulung Selapan, Pedamaran dan Mesuji di Kabupaten OKI," ujar Benny.
Fenomena kabut asap sendiri diindikasikan dengan kelembapan yang tinggi dengan partikel-partikel basah di udara, hal tersebut disebabkan kondisi langit pada malam hari tanpa awan mengakibatkan radiasi permukaan bumi lepas keluar dari atmosfer.
Akibatnya suhu di permukaan relatif dingin yakni 22-23 derajat celcius yang tercatat di Bandara SMB II, namun setelah matahari terbit keadaan udara akan relatif labil sehingga partikel basah (kabut) maupun kering (asap) akan terangkat naik dan jarak pandang akan menjadi lebih baik.
"Akan tetapi partikel kering (asap) yang pergerakannya diakibatkan angin horizontal akan tetap ada di permukaan dan kemungkinan mengganggu pernafasan," tambah Benny.
Kondisi tersebut akan terus berpotensi berlangsung dikarenakan berdasarkan model prakiraan cuaca BMKG tidak ada potensi hujan hingga tanggal 11 September 2019 di wilayah Sumatera Selatan.
Akibat semakin pekatnya kabut asap juga, kata dia, kualitas udara di Kota Palembang terpantau tidak sehat dengan nilai 105 sampai 196 µgram/m3 pada pukul 07.32 WIB, sedangkan jarak pandang terpendek mencapai 300 meter.
Selain itu BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini waspada potensi mudah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di sebagian wilayah Sumatera Selatan.
Berita Terkait
Pangdam Jaya jelaskan kronologis meledaknya gudang munisi di Ciangsana, awalnya ditemukan asap
Sabtu, 30 Maret 2024 22:47 Wib
Buang bangkai kucing, dua pria meninggal keracunan asap mesin pompa
Minggu, 3 Maret 2024 21:16 Wib
Bukittinggi kembali terpapar abu vulkanik erupsi Marapi
Selasa, 5 Desember 2023 11:49 Wib
Pajanan rokok sebabkan anak stunting
Kamis, 30 November 2023 16:52 Wib
Mukomuko diliputi kabut asap akibat kebakaran lahan gambut
Sabtu, 25 November 2023 9:58 Wib
Empat heli pemadam karhutla Sumsel pulang ke Australia dan Rusia
Jumat, 17 November 2023 22:13 Wib
Senin besok, siswa SD dan SMP di Palembang belajar normal
Sabtu, 4 November 2023 11:12 Wib
Tim Damkar Polda Sumsel terlibat padamkan api kathutla di Indralaya
Kamis, 2 November 2023 6:13 Wib