Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis diprediksi masih menguat didukung faktor eksternal.
Pada pukul 09.32 WIB, rupiah menguat 11 poin atau 0,07 persen menjadi Rp14.149 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.160 per dolar AS.
"Dalam transaksi hari ini rupiah kemungkinan masih akan menguat karena fundamental eksternal masih mendukung," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.
Laporan meningkatnya sektor jasa China memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar Rupiah pada Rabu (4/9/2019) lalu.
Pasar merespon positif hasil survei Indeks Manajer Pembelian (PMI) China pada Agustus yang tercatat sebesar 52,1 poin, tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Menurut Ibrahim, aktivitas bisnis yang masih mampu membukukan ekspansi di tengah eskalasi perang dagang dengan AS memberi harapan pada pelaku pasar bahwa perekonomian China dan pasokan global masih memiliki peluang untuk tumbuh.
Sementara itu, perekonomian domestik yang masih tumbuh relatif stabil ditengah gejolak global, juga menjadi katalis positif bagi nilai tukar.
Ibrahim memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.145 per dolar AS hingga Rp14.200 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah diprediksi menguat
Baca juga: Dana Pilkades serentak di OKU capai Rp2 miliar
Berita Terkait
Rupiah melemah karena dolar AS rebound
Jumat, 22 Maret 2024 9:50 Wib
Harga emas turun karena penguatan indeks dolar AS
Rabu, 13 Maret 2024 8:10 Wib
Rupiah naik dipengaruhi peluang pemangkasan dolar AS
Kamis, 7 Maret 2024 10:18 Wib
Harga emas naik
Sabtu, 24 Februari 2024 9:43 Wib
Analis: Pemilu aman dukung penguatan rupiah terhadap dolar AS
Kamis, 15 Februari 2024 10:51 Wib
Polisi ungkap kasus peredaran uang palsu dolar Singapura
Rabu, 31 Januari 2024 15:12 Wib
Rupiah anjlok menjadi Rp15.826 per dolar AS tertekan kinerja dolar AS
Kamis, 25 Januari 2024 16:17 Wib
Nilai ekspor Sumsel capai 464,65 juta dolar AS pada November 2023
Kamis, 4 Januari 2024 7:59 Wib