Bayi kembar siam di Palembang akhirnya meninggal

id Bayi kembar siam meninggal, bayi kembar siam palembang meninggal, operasi kembar siam, rsup mohammad hosein palembang, b

Bayi kembar siam di Palembang akhirnya meninggal

Arsip - Tim dokter pemisahan bayi kembar siam dari RSUP Mohammad Hosein Palembang dan RS dr. Soetomo Surabaya, Selasa (27/9). (ANTARA/Aziz Munajar/19)

Palembang (ANTARA) - Bayi pertama dari pasangan kembar siam yang berhasil diselamatkan pasca operasi pemisahan di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Husein Palembang dikabarkan gagal bertahan.

Humas RSUP Mohammad Husein, Akhmad Suhaimi, Rabu, mengatakan bayi bernama Aisyah Zarzaroh tersebut dinyatakan meninggal pada Rabu pukul 10.55 WIB.

"Pukul 08.15 WIB jantung bayi mulai berdenyut lemah, sudah kami bantu dengan obat-obatan untuk menguatkan jantung tapi tidak ada respon," ujar Akhmad Suhaimi dalam keterangan tertulisnya.

Ia menerangkan kondisi bayi tersebut stabil pada 27-29 Agustus 2019 pasca operasi, lalu pada 30 Agustus alat bantu napas tercabut secara tidak sengaja oleh bayi sendiri namun kondisi napas masih bagus.

Kemudian pada 1 September kondisi bayi terpantau masih stabil, tetapi dari hasil laboratorium menujukan bahwa keadaan infeksi bayi makin berat, sehingga dokter memberikan antibiotik tambahan.

Keesokan harinya napas bayi semakin berat sehingga tim dokter memasang alat bantu napas berupa pipa yang dipasang di tenggorokan, bayi juga mengalami muntah berwarna kehijauan.

"Jadi si bayi dipuasakan sementara waktu," tambahnya.

Pada 3 September kondisi bayi semakin memburuk berdasarkan hasil laboratorium darah infeksi semakin berat, sehingga pemberian antibiotik ditingkatkan dan bayi diberikan imminoglobulin untuk meningkatkan daya tubuh terhadap infeksi.

Pukul 18.27 WIB tim dokter mendapati tensi tidak terukur dan nadi mulai lemah, bayi diberikan obat-obatan untuk penguat jantung, setengah jam kemudian kondisinya kembali stabil.

Namun pada 4 September pukul 01.00 WIB tensi bayi kembali tidak terukur, nadi mulai lemah, tim dokter memberikan obat penguat jantung, tiga jam kemudian kondisi stabil meski masih rendah.

Selanjutnya kondisi bayi semakin sesak napas sehingga pemberian alat banyu napas ditingkatkan, sementara hasil pemeriksaan didapati darah bayi semakin memburuk, pukul 10.55 WIB bayi dinyatakan meninggal.

Sebelumnya tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin Palembang berhasil memisahkan bayi kembar siam Aisyah Zarzaroh dan bayi kedua bernama Alisah Zahro pada Selasa (27/8).

Namun kondisi bayi kedua (Alisah Zahro) mengalami kelainan jantung dan ukuran paru-paru kecil, sehingga tidak bisa diselamatkan saat operasi meski berhasil dipisahkan.