Kabupaten Banyuasin perluas kawasan Desa Wisata Sungsang

id Desa,Wisata,Sungsang,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, jembatan ampera, wong palembang, wisata palemb

Kabupaten Banyuasin perluas kawasan  Desa Wisata Sungsang

Kepala Desa Sungsang IV Romi Chandra bersama Direktur Eksekutif Yayasan Belantara Sri Mariati melakukan Penandatanganan Piagam Kerjasama Pengembangan Desa Wisata Sungsang, di Kecamatan Banyuasin II, Banyuasin, Sumsel, Kamis (29/8/2019). (Antara News Sumsel/Dolly Rosana/19)

Palembang (ANTARA) - Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, memperluas kawasan Desa Wisata Sungsang menjadi lima desa untuk merespons tingginya animo wisatawan berkunjung ke objek wisata tersebut.

Camat Banyuasin II Salinan di Desa Sungsang, Kamis mengatakan, kesuksesan dalam mencanangkan desa wisata pada Desa Sungsang IV ini yang melatari perluasan kawasan hingga ke Desa Marga Sungsang, Desa Sungsang I , Desa Sungsang II dan Desa Sungsang III.

"Empat desa ini sebenarnya satu hamparan karena saling berdekatan, sehingga bisa dijadikan satu menjadi desa wisata," kata dia yang ditemui usai Penandatanganan Piagam Kerjasama Pengembangan Desa Wisata Sungsang, di Kecamatan Banyuasin II.

Ia mengatakan beberapa waktu lalu, ratusan turis asal Australia berkunjung ke Desa Sungsang IV karena tertarik akan keindahan alam kawasan tersebut yang masih alami.

Pengembangan desa wisata ini diapresiasi oleh jajaran pemerintah daerah Banyuasin. Melalui Camat Banyuasin II, Salinan, diakui pihaknya sudah sejak awal meminta kepada para pemangku kepentingan untuk membantu menjadikan desa wisata bagi empat desa lainnya.

"Desa ini sangat tepat untuk dijadikan desa wisata karena sejak puluhan tahun lalu menjadi kampung nelayan," katanya.

Selain itu, menurut dia, lokasinya berdekatan dengan kawasan Taman Nasional Sembilang yang dikenal kaya akan flora dan fauna.

"Kuliner di desa ini juga cukup beragam,” kata dia.

Ia optimistis, jika empat desa lainnya juga mendapat perhatian seperti yang sudah dilakukan pada Desa Sungsang IV, tentunya hamparan desa wisata di Sungsang akan lebih menarik daya minat wisatawan.

“Dari sisi masyarakat juga, kami akan terus tumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap sampah," kata dia.

Ia juga meminta semua pihak membantu dalam hal sarana air bersih, pengolahan sampah, dan akses jalan di desa-desa tersebut.

Direktur Eksekutif Yayasan Belantara, Sri Mariati mengatakan, pihaknya sudah mendukung adanya desa wisata ini sejak 2018. Karena itu, pihaknya menggandeng Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti untuk mengembangkan desa wisata tersebut.

“Kami akan membantu pengembangan tiga desa yang baru ditetapkan ini karena selama ini fokus kami hanya ke Sungsang IV," kata dia.

Ia mengatakan upaya yang dilakukan ini bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat di Sungsang.

“Kami inginnya juga agar Desa Wisata Sungsang ini menjadi pelopor desa di pesisir Indonesia yang sangat peduli lingkungan, bebas dari sampah dan dapat menyejahterakan masyarakatnya sendiri,” kata dia.

Yayasan Belantara memberikan hibah ke STP Trisakti untuk membantu pengembangan desa wisata ini.

Selain itu, pihaknya akan membangun infrastruktur air bersih dan menyalurkan alat pencacah sampah.

“Saat ini sumur bor sudah ada, kami menyiapkan alat yang dapat mengubah air payau menjadi air minum dan ini nantinya pengelolaanya diatur oleh masyarakat di desa itu sendiri,” kata dia.

Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Fetty Asmaniati menambahkan timnya akan lebih menyosialisasikan kepada masyarakat untuk sadar wisata, dari Desa Marga Sungsang hingga Desa Sungsang III.

Selain itu pihaknya juga memberikan pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dalam hal administrasi, paket wisata, guiding, homestay, pemasaran produk, dan sebagainya.

“Harapan kami, masyarakat juga bisa berkarya dan berusaha agar di masing-masing desanya memiliki nilai lebih," kata dia.