Disdukcapil OKU kejar target perekaman E-KTP 14.574 warga

id Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, jembatan ampera, wong palemban

Disdukcapil OKU kejar target  perekaman E-KTP 14.574 warga

Teks Foto : Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Ogan Komering Ulu (OKU), Ajahari. (Antara News Sumsel/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengejar target perekaman data Kartu Tanda Pendudukan Elektronik (E-KTP) sebanyak 14.574 warga di wilayah setempat yang belum memiliki kartu identitas diri tersebut dengan cara jemput bola.

"Hingga saat ini tercatat jumlah warga OKU yang belum melakukan perekaman data E-KTP   mencapai 14.574 jiwa dan ditargetkan sebelum akhir tahun ini semuanya sudah memiliki kartu identitas diri," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Ogan Komering Ulu (OKU), Ajahari di Baturaja, Senin.

Untuk mencapai target tersebut, kata dia, saat ini pihaknya gencar melakukan upaya jemput bola hingga ke desa-desa guna dilakukan perekaman data bagi warga yang belum mengantongi E-KTP.

"Karena sebagian besar warga yang belum melakukan perekaman data ini berdomisili di pelosok desa sehingga perlu dilakukan upaya jemput bola. Petugas kami di lapangan sudah mempersiapkan segala keperluan perekaman termasuk menyediakan blangko agar E-KTP warga dapat segera dicetak," katanya.

Sementara terkait persediaan blangko E-KTP, kata dia, saat ini Disdukcapil OKU hanya memiliki sebanyak 500 keping blangko untuk kebutuhan pencetakan kartu identitas masyarakat di wilayah setempat.

"Meskipun jumlah blangko sangat terbatas, namun tidak menghambat proses perekaman data warga yang belum memiliki E-KTP. Teknisnya sekarang ini jika blangko yang ada sudah hampir habis, bisa meminta tambahan dari pihak provinsi ataupun pusat dan akan langsung dikirim," katanya.

Dia menjelaskan, minimnya persediaan blangko tersebut bukan hanya terjadi di Kabupaten OKU saja, melainkan Disdukcapil di seluruh daerah di Sumsel juga mengalami hal yang sama.

"Bahkan ada yang kosong atau sama sekali tidak memiliki stok blangko," ujarnya.

Menurut dia, hal tersebut disebabkan adanya kebijakan dari Kemendagri yang membatasi pengiriman blangko ke setiap daerah di Indonesia.

"Sekarang ini pengiriman blangko dibatasi hanya sebanyak 500 keping, berbeda seperti dulu dapat menerima kiriman ribuan keping blangko E-KTP," katanya.