Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat selama kurun waktu Januari hingga Juni 2019 jumlah rumah yang rusak akibat bencana mencapai sebanyak 85 unit.
"Jumlah rumah yang rusak tersebut tersebar di 23 kecamatan dari 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Minggu.
Adapun rinciannya, jumlah rumah yang rusak berat sebanyak 23 unit, 56 unit rusak sedang dan enam rusak ringan serta sebanyak 93 rumah terancam. Sementara untuk kejadian bencana sebanyak tujuh kejadian kebakaran, longsor 56 kejadian, banjir lima kejadian, angin puting beliung lima kejadian dan pergerakan tanah satu kejadian.
Bencana yang terjadi di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali itu, kata dia, tidak hanya merusak rumah, tetapi fasilitas umum dan sosial lainnya seperti lima jembatan rusak sedang.
Kemudian saluran air sebanyak tiga unit rusak berat dan 13 rusak sedang, enam unit tempat ibadah rusak sedang, enam sekolah rusak sedang dan juga merusak jalan di sembilan titik serta 17 titik sawah atau lahan pertanian.
Menurutnya, jumlah kerusakan ini baru rekapitulasi pihaknya dalam tujuh bulan terakhir ini dan dipastikan akan bertambah apalagi pada Agustus 2019 ini terjadi gempa bumi berkekuatan 6,9 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Sumur, Provinsi Banten mengakibatkan ratusan rumah di Kabupaten Sukabumi rusak.
"Meskipun demikian, bencana yang terjadi ini tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa, hanya dua warga saja yang terluka itu pun luka ringan. Namun, akibat bencana ini kerugiannya mencapai Rp4 miliar lebih," tambahnya.
Ia mengatakan Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah di Indonesia yang paling rawan terjadi bencana. Pada musim kemarau ini bencana didominasi kebakaran dan kekeringan yang jumlahnya meningkat sejak empat bulan terakhir atau mulai April.
Maka dari itu, untuk antisipasi terjadinya bencana, khususnya di musim kemarau in,i masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran baik rumah, hutan maupun lahan.
"Dan yang terpenting untuk selalu mengawasi dan memeriksa kompor dan jaringan listrik yang bisa memicu terjadinya kebakaran< demikian Daeng Sutisna.
Berita Terkait
5 kabupaten raih nominasi terbaik Lomba Kampung KB Sumsel 2024
Kamis, 28 Maret 2024 23:30 Wib
Safari Ramadhan Pemkab Banyuasin banyak menyerap aspirasi masyarakat
Minggu, 24 Maret 2024 14:27 Wib
Polisi selidiki kasus perampokan dan pembunuhan sadis
Minggu, 24 Maret 2024 0:06 Wib
Kuota CASN OKU capai 900 orang
Jumat, 22 Maret 2024 23:00 Wib
Pj Bupati Banyuasin imbau calon peserta seleksi PPPK siapkan diri
Jumat, 22 Maret 2024 5:50 Wib
Presiden Jokowi: Harga pangan di Kalimantan sama dengan di Jawa
Kamis, 21 Maret 2024 14:07 Wib
Kabupaten Banyuasin pilot project Transmigrasi Swakarsa Mandiri
Kamis, 21 Maret 2024 13:59 Wib
Satpol PP bubarkan puluhan pemandu lagu di tempat hiburan malam
Senin, 18 Maret 2024 9:41 Wib