BI Sumsel minta perbankan pacu penyaluran kredit setelah BI7DRR turun

id bank indonesia,bi,bi sumsel,kredit,perbankan

BI Sumsel minta perbankan pacu  penyaluran kredit setelah BI7DRR turun

Kepala Perwakilan BI Sumsel, Yunita Resmi Sari (kiri) saat media briefing di Palembang, Jumat (23/8/2019). (Antara News Sumsel/Dolly Rosana/19)

Palembang (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan meminta perbankan setempat memacu penyaluran kredit setelah ada kebijakan penurunan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 5,5 persen.

Kepala Perwakilan BI Sumsel Yunita Resmi Sari di Palembang, Jumat, mengatakan pertumbuhan kredit di Sumsel melambat dari semula 5,91 persen pada Mei 2019 (yoy) menjadi 4,74 persen per Juni 2019.

"Perlu ada penurunan suku bunga kredit untuk meningkatkan demand dari masyarakat. Kami berharap perbankan segera mengikuti kebijakan yang diputuskan BI," kata dia dalam acara pertemuan dengan media massa di Palembang.

Pertumbuhan kredit itu, kata Sari, jauh lebih rendah dibanding angka nasional yang mencapai 9,9 persen.

Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan tumbuh positif dari semula 8,34 persen menjadi 11,65 persen per Juni 2019. Angka tersebut melesat jika dibandingkan pertumbuhan DPK nasional yang sebesar 7,4 persen.

Yunita mengatakan peluang perekonomian di Sumsel masih tinggi sehingga perbankan diharapkan dapat memanfaatkannya untuk mendongkrak penyaluran kredit.

Ia menambahkan peningkatan penyaluran kredit juga perlu peran pemerintah daerah, pasalnya pertumbuhan kredit bisa tercipta jika ada permintaan (demand) dari masyarakat.

"Kami buka peluang investasi, misalnya dengan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah pusat maupun daerah, kemudian nanti akan timbul peluang untuk meningkatkan konsumsi masyarakat, di sisi-sisi tersebutlah permintaan kredit bisa tumbuh," ujar dia.

Ia menambahkan ke depan, bank sentral memandang terbuka ruang kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk mendorong pertumbuhan kredit tanpa mengganggu stabilitas sistem keuangan.

"BI memerkirakan pertumbuhan kredit perbankan dalam kisaran 10 persen—12 persen pada 2019 sementara DPK berkisar 7 persen—9 persen pada tahun ini," ujar dia.