Penyelundupan produk tekstil dari Malaysia masih marak

id penyelundupan tekstil dari malaysia, laksamana pertama TNI Judijanto, lanal nunukan,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang,

Penyelundupan produk tekstil dari Malaysia masih marak

Karpet yang diselundupkan dari Malaysia diangkut KM Cattleya di Pelabuhan Nusantara Parepare Sulsel, Senin (19/8).

Nunukan (ANTARA) - Komandan Pangkalan Utama TNI AL XIII Tarakan Kalimantan Utara, Laksamana Pertama TNI Judijanto mengakui, penyelundupan pakaian bekas dan produk tekstil lainnya dari Malaysia masih marak seperti karpet sehingga menjadi perhatian dan skala prioritas yang akan diberantas.

Dia mengatakan, telah menjadi tugas pokok TNI AL menjaga kedaulatan negara di wilayah perbatasan perairan maka segala upaya penyelundupan akan diawasi dan dicegah sedini mungkin agar tidak memasuki wilayah NKRI.

"Memang sudah menjadi tugas pokok kami menjaga kedaulatan NKRI di perairan termasuk penyelundupan barang terlarang. Terutama pakaian bekas, narkotika, ikan, daging dan barang tekstil lainnya," imbuh dia.

Judijanto menyatakan, pemberantasan penyelundupan pakaian bekas dan barang tekstil memang dibutuhkan sinergitas instansi terkait. Karena peluang penyelundupan pakaian bekas dan karpet selalu ada karena bebasnya diperjualbelikan di Malaysia.

Namun dia berjanji akan melakukan langkah-langkah pemberantasan agar penyelundupan produk tekstil tidak berlangsung lagi. "Memang penyelundupan produk tekstil seperti pakaian bekas dan karpet masih terus berlangsung karena adanya peluang dari luasnya wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia," aku dia.

Berkaitan dengan maraknya penyelundupan pakaian bekas dan produk tekstil lainnya, Judijanto mengatakan, tetap melakukan berbagai langkah-langkah kongkrit agar dapat meminimalisir dengan melakukan pengawasan di laut khususnya di wilayah perbatasan dengan Malaysia.

Menurut dia, pemberantasan penyelundupan akan terus dilakukan karena telah menjadi prioritas TNI AL sebagai implementasi tugas pokoknya dalam menjaga kedaulatan NKRI di wilayah Kaltara.