Peserta SMN Kalteng pelajari sejarah budaya Palembang

id Smn, siswa mengenal nusantara, siswa berprestasi, bumn untuk negeri, pt pelindo II palembang, perumnas, ptpn 7, siswa me,berita sumsel, berita palemba

Peserta SMN Kalteng pelajari sejarah  budaya Palembang

Peserta SMN Kalteng dan Sumsel berfoto di depan Museum SMB II Palembang, Rabu (31/8) (Antara News Sumsel/Aziz Munajar/19)

Palembang (ANTARA) - Peserta program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) dari Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan mempelajari sejarah serta budaya Kota Palembang  dengan mengunjungi Rumah Limas lalu Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan.

Para peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) sebanyak 33 orang menjadikan Rumah Limas di Jalan Demang Lebar Daun sebagai tujuan pertama dipandu panitia dari PT Pelindo IIII/IPC, Rabu.

"Saya tahu Rumah Limas dari buku-buku pelajaran, ternyata melihat bentuk aslinya megah dan besar juga," kata salah seorang peserta SMN asal Muara Teweh, Kalteng, Muhammad Suhada.

Menurutnya bentuk Rumah Limas sebagai rumah adat Palembang sekilas mirip dengan rumah adat Kalteng yakni Betang karena memiliki tiang panggung.

Hanya saja, kata dia, Rumah Betang bentuknya cenderung lebih memanjang ke samping, sedangkan Rumah Limas lebih berbentuk persegi.

Selain itu peletakan ruang-ruang di dalam Rumah Limas yang diatur berdasarkan usia, jenis kelamin, bakat, pangkat, dan martabat, dilihatnya sangat filosofis serta mencerminkan budaya masa lalu.

Setelah dari Rumah Limas, para peserta ke Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II untuk mengetahui sejarah Kota Palembang dari zaman Kerajaan Sriwijaya hingga era modern.

"Saya baru tahu ternyata Palembang adalah kota tertua di Indonesia yang sudah berusia 1336 tahun," ujar seorang peserta SMN, Faditra Jaya.

Di dalam Museum SMB peserta disuguhkan berbagai peninggalan sejarah seperti Prasasti Kedukan Bukit dari zaman Kerajaan Sriwijaya, beragam guci dan koin era Kesultanan Palembang hingga berbagai lukiasan yang menggambarkan peperangan era kolonialisme.

"Kota Palembang memang kaya akan sejarah, wajar saja peradabannya sudah maju," kata guru pembimbing SMN Joko.

Pada hari terakhir kunjungan peserta SMN di Palembang tersebut, para peserta tak lupa menjajal LRT Palembang sebagai salah satu ikon kemajuan moda transportasi di Indonesia.

"Saya tahu LRT dari Asian Games 2018, ternyata setelah naik LRT langsung rasanya seperti ada di negara maju," kata peserta SMN lainnya, Monica.

Menurutnya Kota Palembang kaya akan sejarah, budaya, kuliner dan maju di bidang transportasi serta olahraga, ia sendiri ingin kembali lagi ke Palembang agar bisa mengeksplorasi beragam tempat yang belum sempat dikunjunginya.