Jarak pandang di Sumbar hanya tujuh kilometer akibat kabut asap

id BMKG : Jarak pandang hanya tujuh kilogram, akibat kabut asap

Jarak pandang di Sumbar hanya tujuh kilometer akibat kabut asap

Suasana kawasan pusat Kota Padang diselimuti kabut asap kiriman, di Sumatera Barat, Senin (19/8/2019). Data Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Bukit Kototabang, menyebutkan selama dua pekan terakhir terjadi peningkatan titik panas di wilayah tengah hingga selatan Sumatera, dan beberapa hotspot berada di wilayah Sumbar, namun kiriman asap dari provinsi tetangga sangat dominan, diperkuat arus angin timur hingga tenggara. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ama)

Padang (ANTARA) -
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau Padang Pariaman menyatakan jarak pandang di Sumbar hanya mencapai tujuh kilometer akibat kabut asap kiriman.
 
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha di Padang, Rabu, mengatakan di Sumatera Barat tidak terpantau titik api oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada 21 Agustus 2019.
 
Menurut dia, dari data LAPAN sebanyak 20 titik api terpantau di wilayah Sumatera dengan tingkat 81 hingga 100 persen.
 
Kondisi udara yang mengganggu jarak pandang di Padang dan di Sumatera Barat secara umum tidak hanya dipengaruhi oleh titik api.
 
"Pemicu lainnya juga akibat aktivitas pembakaran dalam skala kecil di lingkungan penduduk di antaranya pembakaran jerami sisa hasil panen, polusi udara kendaraan bermotor, asap pabrik, maupun debu di atmosfer karena kondisi cuaca yang kering dan panas," ujarnya.
 
Selain itu berdasarkan analisa dinamika atmosfer, prakiraan cuaca Sumatera Barat untuk 21 Agustus hingga 23 Agustus 2019 yakni pada pagi hari cuaca cerah berawan dan siang hingga sore masih berawan.
 
"Pada prakiraan 21 Agutus potensi hujan ringan di wilayah Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Kabupaten Limapuluh Kota, Padang Pariaman dan Pesisir Selatan dengan suhu udara 19 hingga 31 C," ujar dia.
 
Selain itu prakiraan 22 Agustus potensi hujan ringan masih di wilayah Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Limapuluh Kota, Padang Pariaman dan Pesisir Selatan dengan cuaca pada saat malam dan dini hari berawan, suhu udara 19 hingga 31 C, kelembaban udara 65 hingga 97 persen dan angin berasal dari Utara hingga Barat Daya dengan, Kecepatan 04 sampai 14 Kilometer per jam.
 
Prakiraan Cuaca Sumatera Barat pada 23 Agustus 2019 yakni pagi hari cerah berawan, berpotensi hujan ringan di wilayah Pasaman Barat, Pasaman , Agam dan Kabupaten Limapuluh Kota.
 
Pada siang hingga sore hari prakiraan cuaca berawan, potensi hujan ringan di wilayah Kepulauan Mentawai, Pasaman, Padang Pariaman dan potensi hujan sedang sampai lebat yakni hanya di wilayah Pasaman Barat.
 
"Peringatan dini pada 23 Agustus untuk wilayah Pasaman Barat Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang siang hingga sore hari," katanya.
 
Selain itu salah seorang warga Padang Erni Yhuti (39) mengeluhkan hujan yang masih belum turun di Padang.
 
"Bahkan sumur saya hampir mengalami kekeringan, sehingga kami sekeluarga terpaksa mempergunakan air seperlunya," katanya.