Gubernur Sumsel: Lahan terbakar di Musi Banyuasin sudah 700 hektare

id karhutla,kebakaran lahan,bpbd,sumatera selatan,musi banyuasin,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palem

Gubernur Sumsel: Lahan terbakar di  Musi Banyuasin sudah 700 hektare

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Rabu (21/8/2019). (Antara News Sumsel/Dolly Rosana/19)

Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan luas lahan yang terbakar di Desa Muara Medak, Kabupaten Musi Banyasin, yang berlokasi di perbatasan Jambi, sudah mencapai 700 hektare sejak terbakar dalam sepekan terakhir.

“Saya dapat laporan sudah 700 hektare, ini saya sudah kirim tambahan personel dari Satpol PP dan Brimob,” kata Herman Deru yang dijumpai di Griya Agung Palembang, setelah acara MoU Pemprov Sumsel dengan Kejaksaan Tinggi, Rabu.

Karhutla tersebut terjadi di lahan yang belum dikelola milik perusahaan konsesi yang bermitra dengan masyarakat. Lahan tersebut sebagian besar merupakan areal bergambut dengan kondisi sangat kering di saat puncak musim kemarau ini.

Menurutnya, jika karhutla ini tidak juga terkendali hingga dua hari ke depan, Herman Deru mengatakan akan mengajak Satgas Karhutla dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah berembuk untuk menemukan solusi terbaik.

Apalagi, upaya pembuatan sekat bakar yang dilakukan Tim Satgas Darat Karhutla sempat berhasil memadamkan api.

“Hanya saja kita terbatas dengan alat untuk buat sekat bakar tersebut. Selain itu, tidak bisa selalu diterapkan karena faktor angin membuat api meloncati sekat bakar,” kata dia.

Meski saat ini penanganan Karhutla bertumpu pada 400 personel Satgas Darat, dan empat unit helikopter pembom air (water boombing), Pemprov Sumsel juga mengupayakan dilakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC).

Hanya saja, untuk menerapkan TMC ini terkendala faktor cuaca mengingat Sumatera Selatan sudah 31 hari tanpa hujan.

“Garam itu disemai di awan, bagaimana mau disemai, ya awannya tidak ada,” kata Herman Deru.

Api yang tak kunjung padam ini juga telah menyebabkan kabut asap di sekitar lokasi, hingga menyeberang ke Provinsi Jambi mengingat Desa Muara Medak berada di perbatasan.

Sebagai langkah lanjutan penanggulangan bencana,  pemerintah sudah membuat posko kesehatan untuk melayani masyarakat sekitar.