Rinov/Pitha belum mampu atasi Yuta/Arisa di kejuaraan dunia

id rinov rivaldy, pitha haningtyas mentari, rinov/pitha, kejuaraan dunia bulutangkis, kejuaraan dunia 2019, world badminton

Rinov/Pitha belum mampu atasi Yuta/Arisa di kejuaraan dunia

Ganda campuran Indonesia Rinov Rivaldy (kanan) dan Pitha Haningtyas Mentari mengembalikan kok ke ganda campuran Jepang Yuta Watanabe dan Arisa Higashino pada pertandingan babak kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Selasa (20/8/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak/pd. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Basel, Swiss (ANTARA) - Ganda campuran Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari belum mampu mengatasi pasangan Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino, setelah kembali mengalami kekalahan dari pasangan Jepang itu.

Kembali bertemu pada putaran kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF di Basel, Swiss, Selasa, pasangan Indonesia itu kalah dalam tiga gim 13-21, 21-19, 16-21 dari pasangan Jepang unggulan ketiga tersebut.

Pada pertemuan sebelumnya di Kejuaraan Asia 2019, Rinov/Pitha juga mengalami kekalahan dari pasangan tersebut, juga dalam tiga gim.



Sempat memimpin 4-1 dan 6-5 pada gim pembuka, Rinov/Pitha tidak mampu mempertahankan keunggulannya dan semakin tertinggal sebelum menyerah 13-21.

Pada gim kedua, keadaan berbalik, mereka yang memimpin sejak awal dan menyamakan kedudukan masing-masing satu gim, dengan kemenangan 21-19.

Namun mereka tidak mampu mempertahankan momentum sehingga kembali tertinggal pada gim penentuan sebelum menyerah 16-21.



"Tadi mainnya sih sudah nemu pola permainannya tapi di awal set ketika kita kecolongan, mereka merubah pola menjadi main lebih cepat, kita nggak siap. Sehingga yang seharunya bisa nyerang tadi kebanyakan ngangkat bola," ujar Rinov seusai pertandingan.

Sementara Pitha masih belum puas dengan hasil yang mereka capai. "Harusnya bisa, karena di set kedua pun ketika kita ketekan bisa membalik, kenapa pas ketiga gak bisa."

Ia mengaku, penyebabnya adalah mereka terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri pada gim pembuka, dan terlalu yakin mampu mengejar pada gim ketiga sehingga bermain terburu-buru.



"Pada set ketiga ketinggalannya lumayan jauh 17-8, pas di situ bisa ngejar ya nothing to lose aja. Tapi pas (poinnya) sudah mulai mau dekat jadi pengen terburu buru lagi. Tadi aja bisa dapat poin banyak masa sekarang nggak bisa padahal cuma tiga-empat poin', jadi ingin buru-buru," katanya.