Presiden nyatakan kesenjangan di pedesaan menurun pada 2019

id Pidato Kenegaraan,RUU APBN 2020,MPR/DPR,HUT RI ke-74

Presiden nyatakan kesenjangan di pedesaan menurun pada 2019

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berjalan bersama Ketua DPR Bambang Soesatyo (ketiga kiri) setibanya di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2019), untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR RI. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pras.

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyebutkan kesenjangan di perdesaraan menurun yang ditunjukkan dengan semakin rendahnya Rasio Gini dari 0,334 pada 2015, menjadi 0,317 pada 2019.

"Demikian juga dengan kesenjangan fiskal antardaerah, di mana Indeks Williamson turun dari 0,726 pada tahun 2015, menjadi 0,597 pada tahun 2018," kata Jokowi dalam pembacaan Nota Keuangan dan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(APBN) di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat.

Selain itu, melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik, Pemerintah juga sudah berhasil membangun berbagai infrastruktur bagi masyarakat.



Selama periode 2017-2018, DAK fisik telah dimanfaatkan untuk peningkatan jalan sepanjang 17,7 ribu kilometer, penyelesaian pembangunan jembatan sepanjang 7,8 ribu meter, pembangunan ruang kelas baru sebanyak 14,2 ribu unit, pembangunan laboratorium sekolah sebanyak 4,0 ribu unit.

Juga peningkatan dan pembangunan jaringan irigasi sebanyak 373,1 ribu hektare, pembangunan rumah dan peningkatan kualitas rumah sebanyak 112,3 ribu unit, serta rehabilitasi sarana prasarana kesehatan sebanyak 8,6 ribu unit per paket.

Pada 2020, Kepala Negara mengatakan selain dukungan pendanaan kelurahan, Pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk penghasilan tetap perangkat desa, agar kinerja dan kualitas pelayanan penyelenggaraan Pemerintahan Desa meningkat.

Selain itu, telah dialokasikan juga anggaran untuk penggajian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk mendukung pembiayaan dari APBD.

Pemerintah juga akan terus memperbaiki subsidi energi untuk BBM, listrik, LPG tiga kilogram, serta subsidi pupuk, terus diperbaiki agar tepat sasaran dan efektif membantu rakyat yang kurang mampu, agar menjaga efisiensi dan daya saing ekonomi, serta meningkatkan produktivitas petani.