Palembang (ANTARA) - Operasi udara untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan ratusan hektare di sejumlah wilayah kabupaten dalam wilayah Sumatera Selatan pada puncak musim kemarau 2019 ditingkatkan untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan yang lebih luas dan timbulnya bencana kabut asap.
Kawasan hutan dan lahan yang terbakar sejak beberapa pekan terakhir lokasinya banyak sulit dijangkau petugas yang melakukan operasi darat.
Kondisi tersebut perlu didukung dengan operasi udara menggunakan lima unit helikopter yang memiliki kemampuan pengeboman air, kata Komandan Pangkalan TNI AU Sri Mulyono Herlambang Palembang,
Kolonel Pnb Heri Sutrisno, di Palembang, Kamis.
Satuan Tugas Gabungan Siaga Darurat Bencana Asap Sumsel sejak sepekan terakhir meningkatkan operasi udara untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah rawan Karhutla.
Operasi udara menggunakan lima unit helikopter ditingkatkan untuk memantau sejumlah daerah rawan kebakaran hutan dan lahan.
Beberapa daerah rawan Karhutla yang menjadi sasaran operasi yakni kawasan hutan dan lahan gambut di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Pali, Musi Rawas dan Musiwaras Utara.
"Untuk melakukan pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah rawan Karhutla tersebut dilakukan operasi udara secara maksimal," ujarnya.
Dengan pemantauan secara intensif itu diharapkan dapat dilakukan pencegahan sejak dini kebakaran hutan dan lahan serta dapat dihindari bencana kabut asap yang bisa mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat.
Selain untuk memantau, helikopter tersebut diturunkan untuk membantu pemadaman dengan melakukan pengeboman air pada titik api yang sulit dijangkau oleh tim operasi darat.
Kemudian untuk melakukan pencegahan dengan membasahi lahan yang terdeteksi terdapat titik panas, sehingga tidak mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan.
Selain melakukan berbagai tindakan antisipasi itu, pihaknya juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu agar tidak membuka lahan pertanian dan perkebunan dengan cara membakar.
"Masyarakat dan pemilik perusahaan perkebunan diingatkan untuk mematuhi imbauan itu karena jika ketahuan petugas yang melakukan patroli di lapangan akan diamankan dan diproses secara hukum dengan sanksi yang cukup berat berupa kurungan penjara dan denda Rp5 miliar," ujar Danlanud Kolonel Sutrisno.
Berita Terkait
Festival balon Wonosobo jadi viral, ketinggian jadi alasan pengawasan
Minggu, 21 April 2024 10:10 Wib
IRIB: Pertahanan udara Iran aktif, dipicu oleh pendekatan drone kecil
Jumat, 19 April 2024 13:28 Wib
Negara Timur Tengah tutup wilayah udara imbas serangan Iran
Minggu, 14 April 2024 11:25 Wib
Indonesia berhasil salurkan bantuan di Gaza Palestina melalui udara
Rabu, 10 April 2024 20:35 Wib
Komandan IRGC tewas dalam serangan rudal di Konsulat Iran
Selasa, 2 April 2024 11:11 Wib
TNI jelaskan alasan bantuan untuk Gaza oleh AU Yordania
Jumat, 29 Maret 2024 17:00 Wib
Warga Pnorogo dilarang terbangkan balon udara
Sabtu, 23 Maret 2024 8:00 Wib
Apar petugas damkar jinakan kobaran api balon udara di atap rumah warga
Senin, 18 Maret 2024 1:00 Wib