Palembang (ANTARA) - Komandan Satuan Tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Sumatera Selatan Kolonel Arh Sonny Septiono minta semua pihak memaksimalkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan
"Saat ini sudah memasuki musim kemarau panjang sehingga kewaspadaan harus terus ditingkatkan," kata Dansatgas Karhutla Sumsel Sonny di Palembang, Rabu.
Dia menjelaskan, terkait masuknya musim kemarau tahun ini, menurut prakiraan BMKG akan berlangsung hingga Oktober 2019, mau tidak mau ancaman kebakaran hutan dan lahan akan terjadi.
Apalagi sejak akhir Juli lalu hingga sekarang, beberapa wilayah Sumsel sudah mulai bermunculan titik-titik panas (hotspot) sehingga perlu terus diwaspadai.
Memang sebagai antisipasi ancaman kebakaran dan kabut asap,
pihaknya sudah siap sedia dan terus melakukan berbagai upaya mencegah dan memadamkan api.
“Saat ini kita sudah siapkan 1.512 orang personel yang terdiri atas unsur TNI, Polri melalui Polda Sumsel, BPBD, dan unsur masyarakat. Saat ini personel sudah bergerak, bahkan bisa dihitung 24 jam selalu siap siaga,” ujarnya.
Menurut Danrem 044/Garuda Dempo itu pihaknya juga sudah menyiapkan Pos Komando Pengendalian (Puskodal), yang bisa memonitor pergerakan tim setiap waktu.
“Ancaman kebakaran hutan dan lahan bukan lagi wacana, tapi sudah tampak di depan mata. Setiap hari pasukan kita berjibaku mengatasi semua titik api, baik melalui udara dengan bom air atau water bombing maupun pergerakan pasukan darat yang mencari dan mengejar titik api.
Bisa dibayangkan bahwa saat ini, sembilan Kabupaten di Sumsel sudah muncul titik-titik api. Umumnya pula, lokasi titik api berada di tempat yang sulit untuk dimasuki pasukan darat.
Sehubungan itu, pihaknya selalu siap dan semuanya dimaksimalkan untuk memadamkan api, kata dia.
Terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Sumsel memang sudah dirasakan sejak dua minggu terakhir. Tingginya suhu dan tidak adanya hujan, menjadikan hawa panas semakin terasa. Pantauan satelit juga menunjukkan titik api bertebaran di berbagai wilayah.
Sehubungan itu pihaknya menekankan bahwa Karhutla masalah bersama, karena itu harus diselesaikan secara bersama-sama pula. Pihak perusahaan yang ada di Sumsel, semua diminta untuk terlibat, bahu membahu. Sumber daya yang mereka miliki harus dimaksimalkan untuk memadamkan api.
Masyarakat juga demikian, sama-sama menjaga, kalau kurang alat disiapkan, ujarnya.
Dia mengatakan bahwa kini adalah masa tanggap darurat. Tak perlu lagi saling salah menyalahkan, tapi bertindak memadamkan api dan mencegah agar api tidak terjadi, tambah dia.
Berita Terkait
Kejar swasembada pangan, Kementan maksimalkan modernisasi irigasi
Minggu, 31 Maret 2024 19:44 Wib
BPJS Kesehatan Palembang maksimalkan transformasi mutu layanan
Jumat, 8 Maret 2024 22:42 Wib
KAI Palembang maksimalkan penjagaan dan pemanfaatan aset
Jumat, 16 Februari 2024 22:14 Wib
Dejan/Gloria maksimalkan peluang demi rebut tempat di Olimpiade Paris
Selasa, 6 Februari 2024 19:26 Wib
Bagnaia yakin bisa maksimalkan potensi motor baru di MotoGP2024
Rabu, 29 November 2023 11:30 Wib
Pj Bupati Muba diminta maksimalkan penanganan karhutla, kemiskinan hingga jaga inflasi
Sabtu, 14 Oktober 2023 5:57 Wib
PSDS maksimalkan laga kandang lawan Persiraja
Jumat, 13 Oktober 2023 15:29 Wib
Imigrasi Palembang maksimalkan layanan paspor keliling
Kamis, 5 Oktober 2023 20:05 Wib