Polri dorong Satgas Karhutla Sumsel fokus desa rawan

id baharkam polri, karhutla, satgas karhutla, cegah karhutla, fokus desa rawan karhutla

Polri dorong Satgas Karhutla Sumsel fokus desa rawan

Kabaharkam Mabes Polri Komjen Pol Condro Kirono didampingi Komandan Satgas Gabungan Siaga Darurat Bencana Asap Sumsel Kol Arh Sonny Septiono ketika melakukan konferensi pers di Palembang, Selasa (13/8). (Foto ANTARA News Sumsel/Yudi Abdullah/19)

Palembang (ANTARA) - Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes Polri mendorong satgas siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan fokus melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan di desa sangat rawan Karhutla pada musim kemarau 2019.

"Sumsel dengan 17 kabupaten dan kota memiliki 2.589 desa, dari jumlah itu sembilan kabupaten yakni Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasian, Musi Banyuasin, Muaraenim, Pali, Musirawas, dan Kabupaten Musirawas Utara rawan karhutla serta 90 desa dipetakan sangat rawan karhutla," kata Kabaharkam Mabes Polri Komjen Pol Condro Kirono ketika melakukan konferensi pers tentang Karhutla di Posko Satgas Karhutla, Palembang, Selasa.

Dengan memfokuskan kegiatan pencegahan dan penanggulangan di desa sangat rawan itu diharapkan bisa dihindari kebakaran hutan dan lahan gambut yang dapat mengakibatkan bencana kabut asap seperti yang terjadi pada 2015.

Kebakaran hutan dan lahan gambut di wilayah Sumsel pada puncak musim kemarau Agustus 2019 tidak separah seperti di Riau.

Dengan adanya Satgas Gabungan Siaga Darurat Bencana Asap yang bekerja sejak April 2019 melakukan tindakan pencegahan dan penegakan hukum, kebakaran hutan dan lahan di Sumsel bisa dikendalikan.

Berdasarkan data hingga 12 Agustus 2019 luas lahan terbakar di Sumsel mencapai 572 hektare yang tersebar di lima kabupaten yakni Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Pali, Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin atau lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya.

Kondisi ini diharapkan bisa diupayakan lebih baik lagi oleh Satgas yang dikomandoi Kol Arh Sonny Septiono yang juga Komandan Korem 044/Garuda Dempo itu dengan memaksimalkan personel melakukan operasi darat dan udara.

Komandan Satgas Gabungan Siaga Darurat Bencana Asap Sumsel Kol Arh Sonny Septiono menjelaskan pihaknya berupaya meningkatkan pengawasan puluhan desa di sembilan kabupaten yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Pada musim kemarau 2019 difokuskan pencegahan dan penanggulangan karhutla di desa yang dipetakan rawan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang dapat mengakibatkan bencana kabut asap serta menimbulkan gangguan kesehatan dan aktivitas masyarakat.

Untuk meningkatkan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, pada tahun ini dilakukan penambahan 1.500 petugas dari BPBD kabupaten/kota, Manggala Agni, masyarakat desa dan TNI/Polri.

Dia menjelaskan, pada tahun-tahun sebelumnya pihaknya menyiagakan 7.649 petugas untuk melakukan pengawasan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Dengan ditambahnya seribu lebih tenaga baru, diharapkan masalah kebakaran hutan dan lahan yang dapat menimbulkan bencana kabut asap yang biasa terjadi pada setiap musim kemarau bisa diatasi.

Selain menambah petugas, pihaknya juga mengaktifkan kembali 756 posko kebakaran hutan dan lahan yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan pada tahun lalu.

Menghadapi musim kemarau 2019 ini pengaktifan ratusan posko kebakaran hutan dan lahan karena dinilai cukup efektif meminimalkan kebakaran hutan dan lahan, ujar komandan satgas.