Kepala Satuan Operasi minta masyarakat berhenti viralkan hujan Mina

id haji 2019,armuzna,kasatop jaetul,mch 2019,banjir mina

Kepala Satuan Operasi minta masyarakat berhenti viralkan hujan Mina

Jamaah haji melempar jumroh aqobah yang merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji di Jamarat, Mekkah, Arab Saudi, Selasa (13/8/2019). Jamaah haji melakukan prosesi lempar jumroh yang merupakan rangkaian rukun haji setelah melaksanakan Wukuf di Arafah. ANTARA FOTO/Hanni Sofia/hp. (ANTARA/HANNI SOFIA)

Jakarta (ANTARA) - Kepala Satuan Operasi (Kasatop) Arafah-Mina-Muzdalifah Jaetul Muchlis meminta masyarakat di Tanah Air berhenti menyebarkan video banjir di Mina Arab Saudi, hingga menjadi viral, karena akan menimbulkan keresahan di kalangan keluarga jamaah yang sedang berhaji.

Jaetul di Arafah, Selasa, menegaskan upaya memviralkan informasi termasuk tulisan, foto dan video tanpa penjelasan yang faktual dari pihak yang terkait langsung akan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

“Ini yang harus dipahami seluruh pihak termasuk lapisan masyarakat di Tanah Air, memviralkan video tanpa penjelasan yang faktual apalagi persepsi menurut seleranya sendiri bisa berbahaya,” kata Jaetul.

Ia memastikan bahwa hujan sesaat yang terjadi akibat hujan deras di Mina, Arab Saudi tidak berdampak parah seperti yang diberitakan.

“Semuanya tidak separah yang diberitakan, saya yang di lapangan langsung dan saya yang cek dan pantau tenda-tenda jamaah Indonesia dan lingkungan sekitarnya,” kata Jaetul Muchlis

Jaetul Muchlis dan tim petugas haji terus berpatroli dari Mina Jadid hingga tenda-tenda di sekitar Misi Haji Indonesia.

“Tidak ada yang luput dari pantauan dan pengecekan petugas kita,” tegasnya.

Ia juga memastikan hujan yang menyebabkan genangan sesaat di beberapa titik di Mina tidak berdampak menimbulkan jatuh sakitnya jamaah Indonesia.

Bahkan banyak dari mereka yang tetap melaksanakan lempar jumrah saat hujan masih melanda Mina Senin (12/8).

Terkait dengan adanya pemadaman listrik sementara, Jaetul memastikan bahwa hal itu dilakukan sebagai standar operasional prosedur dari Otoritas Arab Saudi karena instalasi listrik berada di bawah tanah.

“Pemadaman ini pun tidak berlangsung lama, sejak hujan deras sampai dengan benar-benar mereda dan tanah dianggap mengering,” katanya.