Simpang Empat,- (ANTARA) - Petani jagung di Sariak, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) mengeluh dengan serangan virus bulai yang menyebabkan jagung mereka tidak bisa berproduksi.
"Virus bulai mulai menyerang tanaman jagung kami. Virus ini datang secara tiba-tiba," kata Ketua Kelompok Tani Karya Tani Sariak, Algeri Adnan, Selasa (13/8).
Menurutnya virus bulai ini menyebabkan daun tanaman jagung seperti dimakan ulat dan berwarna keputih-putihan. Kemudian tanaman jagung yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami gangguan dalam pertumbuhannya, tanaman akan kerdil dan tidak mampu berproduksi sama sekali.
"Hingga saat ini kami tidak mengetahui apa obat dari virus bulai ini. Jalan satu-satunya adalah dengan mencabut batang jagung yang terserang virus dan membuangnya agar tidak memindah ke batang jagung lainnya," ujar Algeri.
Pihaknya saat ini mulai mencabuti batang jagung yang terserang virus bulai. Sebagai antisipasi agar tidak menyebar ke batang dan daun jagung lainnya.
"Batang jagung yang kami cabut lalu dibakar dan dimusnahkan," katanya.
Selain mencabut batang jagung yang terkena virus, pihaknya nanti akan membedakan perlakuan benih yang akan ditanam kembali.
"Tentu perlakuan benih yang akan ditanam akan kami perhatikan. Selain memilih benih yang unggul juga akan memperhatikan pemupukan," ujar Algeri.
Pihaknya berharap agar virus ini dapat musnah sehingga petani tidak mengalami kerugian karena jagung yang ditanam tidak bisa menghasilkan.
Petani lainnya, Jon juga membenarkan jagung mereka mulai terserang virus bulai. "Memang belum semua tanaman terserang virus bulai, namun pada umumnya lahan jagung petani di Sariak terserang virus bulai," katanya.
Berita Terkait
Bapanas sebut impor jagung disetop
Sabtu, 16 Maret 2024 14:54 Wib
BPSIP Sumsel gelar pelatihan kapasitas standar pertanian di OKU Timur
Kamis, 29 Februari 2024 9:47 Wib
Pj Wali Kota Prabumulih pimpin panen raya jagung batik
Jumat, 16 Februari 2024 22:08 Wib
Mentan panen dan tanam jagung di lahan milik TNI
Selasa, 6 Februari 2024 16:27 Wib
Ganjar: Harga jagung yang cukup tinggi beratkan peternak
Jumat, 19 Januari 2024 11:14 Wib
Pedagang jagung dan arang di Palembang naik omset
Minggu, 31 Desember 2023 17:50 Wib
BRIN: Sorgum dan jagung jadi alternatif pangan hadapi perubahan iklim
Jumat, 20 Oktober 2023 15:28 Wib
Turunkan angka "stunting" dengan konsumsijagung
Senin, 9 Oktober 2023 10:53 Wib