Kupang (ANTARA) - Seorang warga penghuni Pulau Komodo di Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Ihsan Abdul Amir, mengemukakan konservasi terhadap satwa Komodo di kawasan telah dilakukan otoritas berwenang yaitu Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) dan berjalan dengan baik.
“Konservasi satwa komodo sejauh ini sudah dilakukan BTNK dan berjalan dengan baik bersama kami warga di Pulau Komodo,” katanya ketika dihubungi dari Kupang, Senin.
Menurutnya, karena itu warga setempat menolak adanya rencana penutupan Pulau Komodo dengan alasan konservasi dan melakukan relokasi warga seperti yang dikemukakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebelumnya.
Abdul Amir yang juga berperan sebagai koordinator dalam upaya advokasi penolakan warga terhadap rencana penutupan Pulau Komodo mengatakan, anggapan bahwa warga di Pulau Komodo merupakan penduduk liar dan tidak berhak atas tanah ulayat merupakan hal yang tidak logis.
Ia menjelaskan, warga Pulau Komodo sudah menghuni pulau setempat jauh sebelum negara Indonesia merdeka maupun sebelum hadirnya pembentukan kawasan Taman Nasional Komodo.
“Karena itu 100 persen kami warga menolak penutupan Pulau Komodo apalagi ada rencana relokasi,” ujarnya.
Selama ini, kata dia, warga bersama pihak otoritas pengelola yaitu BTNK juga bersama-sama melakukan upaya konservasi yang menurutnya sudah berjalan dengan baik.
“Konservasi sudah berjalan baik sehingga kami justeru menganggap rencana konservasi dari pemerintah provinsi ini mengandung kepentingan terselubung pihak tertentu,” katanya.
Terkait konservasi Pulau Komodo ini, Direkrut Wahana Lingkungan Hidup (Wahli) NTT, Umbu Wulang Tanaamahu mengatakan pelestarian satwa komodo tidak perlu dilakukan dengan cara merelokasi warga yang mendiami pulau tersebut.
Sebaliknya, kata dia, masyarakat setemlat harusnya dilibatkan menjadi benteng terdepan dalam upaya pelesetarian kadal raksasa itu.
“Ini penting karena NTT tidak punya ahli Komodo namun masyarakat setempat lah yang secara alamiah tahu seluk-beluk kehidupan komodo sehingga berperan penting dalam pelestariannya,” katanya.
Berita Terkait
Wings Air: Dugaan pesawat hilang kontak di Pulau Flores tidak benar
Senin, 22 April 2024 14:45 Wib
Pertamina Sumbagsel sosialisasikan Proklim Lestari di Pulau Semambu
Minggu, 21 April 2024 18:20 Wib
Menteri LHK sebut ada lebih seribu ekor harimau sumatra di Pulau Sumatera
Rabu, 6 Maret 2024 19:32 Wib
Longsor menutup ruas jalan Pulau Beringin di OKU Selatan Sumsel
Selasa, 5 Maret 2024 20:00 Wib
Longsor sempat lumpuhkan jalan lintas Mekakau-Pulau Berigin OKU Selatan
Minggu, 3 Maret 2024 10:58 Wib
Udin bawa puluhan "tiang putar" ke Pulau Kemaro
Jumat, 23 Februari 2024 21:45 Wib
Kuliner "tanghulu" hadir di perayaan Cap Go Meh Pulau Kemaro
Jumat, 23 Februari 2024 20:15 Wib
Hari Jumat, pengunjung perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro tetap membludak
Jumat, 23 Februari 2024 18:48 Wib