Sistem data kemiskinan Palembang masuk 10 inovasi terbaik geospasial

id inovasi bappeda palembang, bappeda palembang,harrey hadi,geospasial,pemanfaatan informasi geospasial,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, a

Sistem data kemiskinan  Palembang masuk 10 inovasi terbaik geospasial

Jembatan Ampera Palembang (ANTARA News Sumsel/Feny Selly/18)

Palembang (ANTARA) - Sistem Informasi Data Kemiskinan Kota Palembang masuk 10 besar Inovasi Pemanfaatan Informasi Geospasial Nasional 2019 dan akan menerima sertifikat penghargaan bersama sembilan kota besar lainnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda Litbang) Kota Palembang, Harrey Hadi, Sabtu, mengatakan penghargaan tersebut merupakan pengakuan dari Badan Informasi Geospasial (BIG) Indonesia terhadap pemerintah daerah dalam membangun dan mengembangkan pemanfaatan informasi geospasial yang inovatif.

"Kami akan memaparkan lagi inovasi Sistem Informasi Data Kemiskinan (SIDAK) pada 20 Agustus dan esoknya Pemkot Palembang akan menerima sertifikat penghargaan 10 kota/kabupaten terbaik dalam pemanfaatan geospasial," ujar Harrey Hadi kepada Antara.

Informasi geopasial (pemetaan) menjadi kebutuhan mendesak bagi pemerintah daerah mengingat perencanaan berbasis spasial (ruang dan tempat) akan menjadi lebih efektif dan efisien jika dilaksanakan dengan asas keterbukaan serta kemanfaatan.

Penghargaan Inovasi pemanfaatan informasi geospasial tersebut telah memasuki tahun kedua sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2017 di mana enam kota terpilih menjadi yang terbaik.

Inovasi yang dinilai berupa pengembangan dan penerapan oleh dinas atau badan di pemerintah daerah khususnya di tingkat kabupaten/kota, aplikasi yang dibangun diharapkan bermanfaat bagi peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas lembaga dalam melayani masyarakat.

Sistem Informasi Data Kemiskinan (SIDAK) Kota Palembang, kata dia, merupakan realisasi inovasi kemanfaatan geospasial tersebut, yakni dengan menjadi data terpadu dan acuan program-program Pemkot Palembang dalam pelayanan dan pelaksanaan program kepada masyarakat.

"SIDAK memuat informasi warga miskin di Kota Palembang berdasarkan nama, alamat dan foto yang terus diperbarui, sehingga datanya akurat serta tidak merepotkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam mencari calon penerima program, baik bantuan atau permodalan," jelas Harrey.

Melalui SIDAK tersebut, warga dan wilayah-wilayah kantung kemiskinan dipetakan secara detail, sehingga seminimal mungkin tidak ada lagi program bantuan salah sasaran yang bisa menghambat target satu digit penurunan angka kemiskinan di Kota Palembang.