BNNP Sumsel tingkatkan partisipasi masyarakat berantas narkoba

id bnn, bnnp susmel, partisipasi masyarakat berantas narkoba, narkoba, sabu,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari

BNNP Sumsel tingkatkan  partisipasi masyarakat berantas narkoba

Logo BNN (Antara)

Palembang (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Selatan berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu.

Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kegiatan kemitraan dengan berbagai kalangan akan lebih diintensifkan karena cukup banyak kasus besar berhasil diungkap atas informasi masyarakat, kata Kabag Humas BNNP Sumsel, Kombes Pol Sulistyo Pudjo di Palembang, Jumat.

Kasus terbaru, pihaknya berhasil menangkap dua tersangka kurir narkoba Y dan AE jaringan pengedar antarprovinsi di Palembang dan Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Rabu (7/8) dengan barang bukti 23 kg sabu dan ribuan butir pil ekstasi yang dikemas dalam lima paket.

Dengan bantuan mitra seperti dari kalangan perguruan tinggi, sekolah, kelompok masyarakat, instansi pemerintah dan swasta, kegiatan pemberantasan dan pencegahan narkoba lebih maksimal.

Khusus kegiatan pencegahan, dengan membangun kemitraan kegiatan sosialisasi bahaya narkoba bisa dilakukan secara lebih luas, katanya.

Menurut dia, pihaknya memiliki keterbatasan personel dan dana dalam melakukan kegiatan sosialisasi bahaya narkoba untuk mencegah penyalahgunaan barang terlarang itu serta timbulnya pencandu/korban baru.

Dengan gencarnya kegiatan sosialisasi oleh petugas BNN dan mitra dari berbagai kalangan, diharapkan dapat mengingatkan masyarakat terutama kalangan anak muda untuk menjauhi barang terlarang itu.

Narkoba merupakan racun, jika dikonsumsi secara terus-menerus menimbulkan efek kecanduan dan kadarnya semakin berat sehingga penggunanya sulit untuk melepaskan diri dari ketergantungan barang terlarang itu.

"Jika seseorang terkena narkoba, sulit untuk melepaskan diri dari ketergantungan dan bisa menyebabkan kematian," ujarnya.

Berdasarkan data beberapa tahun terakhir secara nasional pecandu narkoba di Indonesia lebih dari lima juta orang, dari jumlah itu sekitar 45-50 orang di antaranya meninggal dunia setiap hari akibat mengkonsumsi barang terlarang itu.

"Jumlah pencandu dan korban meninggal dunia akibat narkoba tergolong tinggi, oleh karena itu pada tahun-tahun mendatang pihaknya berupaya lebih menggalakkan kegiatan sosialisasi dengan bantuan mitra yang lebih banyak," kata dia pula.