Pembangunan pipa gas Indonesia bagian barat capai 80 persen

id pgn,perusahaan gas negara,pipanisasi gas,pipa gas

Pembangunan pipa gas Indonesia bagian barat capai 80 persen

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso dalam acara Ngopi BUMN di Jakarta, Rabu (8/8/2019). (ANTARA/Aji Cakti)

Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk mengungkapkan progres atau perkembangan pembangunan ruas pipa di Indonesia bagian barat hampir mencapai sekitar 80 persen.

"Untuk ruas pipa di Indonesia bagian barat yang kita sudah selesaikan hampir sekitar 80 persen," ujar Direktur Utama PGN Gigih Prakoso di Jakarta, Kamis.

Dengan demikian, menurut Gigih, masih ada sekitar 20 persen ruas yang harus dikoneksikan yakni dari Jawa Tengah ke Jawa Barat, antara Semarang sampai dengan  Cirebon. Kemudian juga ruas dari mulai Duri sampai ke Medan, dari Sumatera Tengah sampai dengan Sumatera Utara.

"Nah ini kami harapkan dari pemerintah, BPH Migas. Kami akan diskusikan mengenai rencana ini, karena PGN siap untuk membangun selama pemerintah memberikan dukungan dan juga nanti kami harus mengembangkan pasar di daerah-daerah tersebut," katanya.

Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil serta lautnya yang juga sangat dalam, menjadi tantangan tersendiri bagi PGN untuk membangun pipa gas.

 


Namun PGN memiliki strategi ke depan untuk mengantisipasi kondisi geografis tersebut. Untuk Indonesia bagian barat, khususnya Sumatera dan Jawa, PGN akan menyalurkan gas melalui pipa yang akan terhubung mulai dari wilayah Arun (Aceh) sampai dengan Jawa Timur.

"Jadi sebentar lagi ini akan terkoneksi 100 persen," ujarnya.

Menghadapi tantangan ke depan dalam penyediaan energi bersih yang berkelanjutan serta dalam upaya memperluas pemanfaatan gas bumi ke seluruh wilayah di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur gas bumi nasional, PGN siap menjalankan peran sub-holding gas sebagai kepanjangan tangan pemerintah dan masyarakat untuk akses energi gas bumi yang lebih terjangkau, ramah lingkungan dan kompetitif.

PGN akan mengelola rantai bisnis midstream dan downstream secara terintegrasi, baik optimasi pasokan, infrastruktur, serta pengelolaan pasar di seluruh wilayah Indonesia sehingga akan meningkatkan kehandalan penyaluran gas bumi, serta penyediaan gas dengan harga yang kompetitif, dengan tetap memperhatikan keberlangsungan usaha penyediaan gas bumi.