Atlet lompat jangkit kesulitan ciptakan regenerasi

id Kejurnas atletik,Maria londa,Lompat jangkit,lompat jauh,SEA Games

Atlet lompat jangkit kesulitan ciptakan regenerasi

Atlet Maria Natalia Londa asal Bali melakukan lompatan pada final lompat jangkit senior putri dalam Kejuaraan Nasional Atletik 2019 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/8/2019). (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Jakarta (ANTARA) - Altet nasional Maria Londa menyatakan Indonesia kesulitan dalam menciptakan bibit muda atau meregenerasi atlet di nomor lompat jangkit, karena risiko cedera yang begitu tinggi.

"Atlet untuk jangkit di Indonesia kurang sekali. Yang ikut (kejuaraan) paling banyak kayak tadi (Di Kejurnas Atletik) cuma lima peserta," ujar Maria Londa di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Rabu.

Menurut dia, atlet lompat jangkit meski fokus dalam satu nomor saja tidak bisa disatukan dengan nomor lain seperti lompat jauh. Terlebih teknik yang digunakan untuk lompat jangkit sangat berbeda.

Ia sendiri yang ikut di dua nomor tersebut mengaku sulit untuk bisa tampil optimal ketika tampil di lompat jangkit. Bahkan Maria sering terkena cedera seusai ikut bertanding di lompat jangkit.

"Kebanyakan cedera di ligamen lutut, punggung kaki, engkel. Mungkin remaja agak sulit sih karena harus balance dan harus kuat kakinya. Jadi anak-anak yang lompat jauh tidak berani di lompat jangkit juga sebaliknya," katanya.

Maria merebut medali emas SEA Games 2013 di Myanmar lewat catatan lompatan 14,17 meter yang sempat memecahkan rekor Asia Tenggara saat itu, namun ia membayarnya dengan mahal karena langsung dibekap cedera.

"Karena saya lompat jauh dulu, besoknya lompat jangkit langsung cedera," kata dia.

Kejurnas Atletik 2019 ini menjadi keikutsertaannya yang ketiga kalinya untuk nomor lompat jangkit. Terakhir kali ia turun di nomor tersebut pada SEA Games 2017 di Malaysia.

Maria mengakui bahwa penampilannya masih terus dibayang-bayangi cedera ketika turun di nomor tersebut. Meski begitu, capaiannya pada Kejurnas ini menjadi bekal untuk mengejar limit SEA Games 2019 di Manila, Filipina untuk nomor lompat jangkit.

"Sekarang makin pede karena setelah tanding masih sehat enggak ada keluhan. kekuatan (kaki) semakin balance enggak seperti dulu setelah cedera," kata dia.