Produksi kopi robusta masih rendah

id ekspor kopi lampung, produktivitas kopi lampung, pengekspor kopi lampung, aeki lampung

Produksi kopi robusta masih rendah

Biji kopi robusta Lampung siap diekspor (Antara Lampung/Agus Wira Sukarta)

Bandarlampung (ANTARA) - Pengekspor kopi Lampung Mulyono Susilo mengatakan produktivitas kopi robusta di tanah air masih rendah berkisar 800 kilogram hingga satu ton per hektare.

"Rendahnya produktivitas kopi robusta itu disebabkan beberapa faktor antara lain, kondisi panen dan cuaca," kata Mulyono Susilo yang juga Head and Buying Station PT Sulotco Jaya Abadi, di Bandarlampung, Selasa.

Ia menyebutkan produktivitas kopi robusta di Tanah Air masih kalah dengan negara tetangga Vietnam, yang mencapai tiga ton per hektare.

Menurut dia, pengekspor saat ini masih kesulitan bahan baku mengingat produktivitas kopi yang masih rendah.

Apalagi, lanjut dia, permintaan kopi robusta dalam negeri cukup tinggi. Karena itu dirinya berharap ke depan suplai kopi meningkat.

Terkait masih rendahnya produktivitas kopi tersebut, pihaknya sebisa mungkin langsung melakukan pembinaan terhadap petani kopi tentang tata cara budidaya kopi yang baik.

"Kami arahkan petani melakukan budi daya kopi yang baik seperti pemberian pupuk yang efisien, cara pangkas tanaman hingga panen dan pascapanen," ujarnya.

Pihaknya juga telah melakukan pembinaan petani kopi robusta di Sumatera Selatan dan dalam waktu dekat juga di Lampung seperti Tanggamus dan Lampung Barat.

Sehingga dalam lima tahun ke depan, produktivitas kopi robusta khususnya di Lampung rata-rata bisa mencapi 2 ton per hektare.

Terkait ekspor, Mulyono menjelaskan, PT Sulotco Jaya Abadi, hingga Juli 2019 telah mengekspor biji kopi sebanyak 1.600 ton atau meningkat bila dibandingkan tahun lalu yang hanya 1.309 ton.

Ia menargetkan ekspor biji kopi robusta sebesar 5.000 ton pada akhir tahun ke negara di Eropa Timur, Italia, China, Korea, Jepang, Malaysia, dan beberapa negara di Timur Tengah.

Ia menambahkan harga basis kopi robusta saat ini mencapai Rp21.000 hingga Rp22.000 per kilogram.

Sementara harga kopi robusta di bursa London saat ini mencapai 1.600 dolar AS per ton atau turun bila dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 1.800 dolar AS per ton.

Produksi kopi robusta Lampung rata-rata mencapai 90.000 hingga 100.000 ton per tahun. Sentra perkebunan kopi berada di Tanggamus, Lampung Barat, Waykanan, dan Lampung Utara.