Festival Film Merdeka gelar layar tancap meriahkan HUT RI

id FFM gelar, layar tancap ,meriahkan Kemerdekaan RI,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari in

Festival Film Merdeka  gelar layar tancap meriahkan HUT RI

Direktur Yayasan Kembang Gula Surakarta Fanny Chotimah (kiri) bersama Ninndi Raras (kanan) mentor penulisan naskah asal Yogyakarta dalam acara workshop di Balai Soedjatmoko Solo, pada Minggu (4/8/2019). (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)

Solo (ANTARA) - Yayasan Kembang Gula Surakarta menggelar Festival Film Merdeka (FFM) 2019 dengan salah satu agendanya adalah pemutaran film di alam terbuka atau layar tancap pada 25-29 Agustus, untuk memeriahkan peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI.

"Tema Festival Film Merdeka tahun ini, 'Merayakan Warna Bersama Sinema', mengingat persatuan Indonesia merupakan hal penting bagi bangsa," kata Direktur Yayasan Kembang Gula Surakarta Fanny Chotimah, di Solo, Senin.

Menurut dia, kemampuan untuk menghargai perbedaan harus selalu dikembangkan, begitu pula dengan merawat semangat gotong-royong dan menjalin persaudaraan serta kekeluargaan.

Baca juga: Film "Imperfect" wajibkan Jessica Mila tambah 10kg

Layar tancap akan digelar di lima kelurahan yakni Sudiroprajan, Baluwarti, Sondakan, Nusukan dan Kemlayan Solo. Yayasan Kembang Gula Surakarta menggandeng pemuda-pemudi setempat untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Selain pemutaran film, kegiatan FFM tahun ketiga ini juga diisi dengan lokakarya (workshop) pembuatan film pendek yang akan diikuti oleh perwakilan dari empat kecamatan --Laweyan, Jebres, Pasar Kliwon, dan Serengan--, peserta umum, maupun komunitas film.

"Kegiatan workshop digelar di Balai Soedjatmoko Solo, sudah mulai Minggu (4/8) hingga Rabu (7/8)," katanya.

Baca juga: Sutradara Taika Waititi garap film komedi sindiran "anti Hitler"

Hari pertama lokakarya, peserta mendapat materi penulisan naskah dengan mentor Ninndi Raras, pembuat film pendek asal Yogyakarta. Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran film "Gula-Gula Usia" (2012) yang disutradarai Ninndi dan sesi diskusi.

Kemudian, peserta menerima materi penyutradaraan dan produksi film dengan mentor Bani Nasution, sutradara asal Solo. Sebelum sesi tersebut akan diputar film yang disutradarai Bani, yakni "Love Bird" (2016) dan "Sepanjang Jalan Satu Arah" (2016) yang berlatar kampung batik Laweyan.

Nantinya, film pendek karya peserta lokakarya tersebut akan diputar di malam puncak penutupan Festival Film Merdeka di halaman Balai Kota Surakarta pada 30 Agustus.

Yayasan Kembang Gula, merupakan kumpulan para pelaku perfilman di Kota Solo yang ingin mewujudkan terciptanya masyarakat yang toleran dan menghargai perbedaan.

Baca juga: Adipati punya playlist khusus untuk dalami karakter
Baca juga: "The Lion King" masih film terlaris mengantongi pendapatan 75,5 juta dolar pekan kemarin
Baca juga: Mengintip sisa-sisa kejayaan dunia sinema lokal