Baznas evakuasi ibu hamil korban gempa Pandeglang

id gempa banten, baznas

Baznas evakuasi ibu hamil korban gempa Pandeglang

Warga memotret kerusakan dinding Gelanggang Olah Raga (GOR) Pasir Ona di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat (2/8/2019). Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 SR dirasakan warga di Wilayah Banten pada pukul 19.03 WIB yang berpusat di Samudera Indonesia dengan kedalaman 10 kilometer (ANTARA Foto/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS)

Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membantu evakuasi ibu hamil di Labuan, Pandeglang, Banten beberapa saat setelah terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami, Jumat (2/8) malam.

"Baznas melayani masyarakat terdampak seperti membantu evakuasi, menyelamatkan dan membawa seorang ibu yang ingin melahirkan dengan ambulans ke Puskesmas terdekat dan aman," kata Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (3/8).

Ia mengatakan Tim Baznas Tanggap Bencana mengantarkan pasien tersebut dari Klinik Desa Cibungir ke Puskesmas Kecamatan Sukaresmi untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Saat gempa terjadi, kata dia, tim sedang bertugas di sekitar lokasi kejadian menjalankan Program Kampung Tanggap Bencana.

Baznas, kata dia, kemudian mengirim tambahan personil BTB, Rumah Sehat Baznas (RSB), Layanan Aktif Baznas (LAB) diperkuat oleh personil dari Baznas Provinsi Banten, Baznas Kabupaten Lebak dan Baznas Kabupaten Pandeglang.

"Tim Baznas juga membawa bantuan awal berupa terpal, selimut, perlengkapan darurat dan kebutuhan pokok lainnya," kata dia.

Dia mengatakan di Desa Malingping, Lebak, terlihat penduduk mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi menghindari ancaman tsunami.

Gelombang pengungsian, kata dia, juga terjadi di Desa Perdana dan Panimbang, Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang.

"Sejauh ini di Pantai Bagedur situasi masih aman dan belum terlihat kerusakan. Demikian juga kondisi perairan masih normal. Masyarakat berangsur tenang dan kembali ke rumah masing-masing usai peringatan tsunami diakhiri oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," kata dia.