Hilang 3 hari, Konglomerat kopi India ditemukan tewas

id Pengusaha kopi India tewas,V.G. Siddhartha,Bangaluru,pembunuhan pengusaha,pengusaha india,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palem

Hilang 3 hari, Konglomerat kopi India ditemukan tewas

Pihak berwenang India pada Rabu membenarkan bahwa mereka telah menemukan jenazah V.G. Siddhartha, setelah konglomerat kopi itu hilang sejak Senin (28/7) malam dari Sungai Nethravathi di dekat Mangaluru, Negara Bagian Karnataka, di India selatan (images.livemint.com/CA)

Bengaluru (ANTARA) - Pihak berwenang India pada Rabu membenarkan bahwa mereka telah menemukan jenazah V.G. Siddhartha, setelah konglomerat kopi itu hilang sejak Senin (28/7) malam dari Sungai Nethravathi di dekat Mangaluru, Negara Bagian Karnataka, di India selatan.

Siddhartha adalah pendiri jaringan kedai kopi India Cafe Coffee Day (CCD).

Siddhartha tidak bisa dihubungi sejak Senin malam, kata perusahaan Coffee Day Enterprises dalam suatu pernyataan.

Baca juga: Pembunuh satu keluarga dihukum mati

"Berdasarkan laporan awal, polisi telah mengidentifikasi jenazah tersebut sebagai V.G. Siddhartha," kata seorang polisi kepada Reuters.

Keluarga sang pengusaha kopi sudah diberi tahu, kata polisi tersebut.

Siddhartha sedang melakukan perjalanan menuju Mangaluru, kota pelabuhan yang terletak 350 kilometer dari kota pusat teknologi India, Bengaluru.

Baca juga: Polisi ungkap motif pembunuhan balita

Di tengah perjalanan, ia meminta sopir untuk menepi dan menunggunya di sebuah jembatan sambil ia berjalan-jalan, kata seorang polisi kepada Reuters.

Karena Siddhartha tidak kunjung kembali, sang sopir melapor kepada polisi.

Kabar soal Siddhartha yang menghilang membuat para investor takut hingga membuat saham Coffee Day Enterprises turun sebanyak 20 persen pada Selasa.

Beberapa laporan media memuat spekulasi bahwa Siddhartha berada di bawah tekanan terkait utang.

Sebuah surat, yang disebut-sebut ditulis oleh Siddhartha, menyalahkan seorang mitra perusahaan swasta yang tak disebutkan namanya karena menekan dia untuk membagi saham yang dibeli kembali. Siddhartha juga menyalahkan otoritas pajak atas "ancaman" dan keputusan-keputusan yang merugikan kemampuan perusahaan dalam membayar utang.

"Saya sudah berjuang sekian lama, tapi hari ini saya menyerah," tulis Siddhartha dalam surat itu, yang bisa dilihat di media sosial dan diterbitkan oleh media.

Reuters tidak dapat memastikan keaslian surat tersebut.
Sumber: Reuters

Baca juga: Dewan Perwakilan Rakyat AS setujui anti-Saudi terkait kematian Jamal Khashoggi