Filosofi Solskjaer: Berangus mentalitas serba instan

id daniel james,ole gunnar solskjaer,manchester united,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, jembatan ampera

Filosofi Solskjaer: Berangus mentalitas serba  instan

Pemain Manchester United Daniel James berebut bola dengan pemain Tottenham Hotspur Moussa Cissoko pada International Champions Cup di Hongkou Football Stadium, Shanghai, China, Kamis (25/7/2019). MU menang dengan skor 2-1. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter/pras.

Jakarta (ANTARA) - Perubahan demi meraih sukses di masa depan dengan memberangus mentalitas serba instan merupakan filosofi yang terus dihidupkan oleh manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer.

Mentalitas yang ingin memperoleh hasil secepat-cepatnya tanpa melewati proses tahap demi tahap tidak pelak cenderung hinggap di sejumlah kalangan fans Manchester United.

Fans skuad berjuluk the Red Devils itu tidak sabar ingin menyaksikan penampilan Manchester United yang ofensif ala filosofi sepak bola dari mantan manajer gaek Sir Alex Ferguson.

Adalah pemain anyar Manchester United Danie James yang menggarisbawahi filosofi sepak bola yang dibawa dan diterapkan Solskjaer.

Di mata James, justru Solskjaer membawa sejumlah perubahan dalam organisme dan organisasi permainan Manchester United.

Hasilnya? Penampilan Manchester United menunjukkan grafik yang impresif dengan meraih empat kemenangan dalam tur pra-musim ke Australia dan kawasan Timur Jauh.

Sederet kemenangan itu tentunya menaikkan moral bertanding dari skuat Manchester United jelang kompetisi musim depan.

Pasukan asuhan Solskjaer tampil dengan "wajah baru" yakni bermain ofensif dalam menerapkan taktik di lapangan, meski alur serangan tetap memperhatikan proses demi proses.

Silakan saksikan penampilan pasukan Manchester United yang menekan lawan dengan lebih bertenaga.

Filosofi bermain Manchester United kini yakni "jangan kasih kendor", meminjam istilah ngetrendnya.

Tuah dari filosofi Solskjaer, yakni Manchester United menang 2-1 atas Tottenham Hotspur dalam laga Kamis pekan ini.

Bagi pemain internasional Wales itu, Solskjaer berperan sebagai sosok manajer yang mengubah sesuatu yang usang agar meraih skema permainan yang atraktif.


Bagi James, kata kunci filosofi Solskjaer: perubahan. Bukan perubahan demi perubahan, melainkan perubahan yang taat asas kepada pakem dari proses berjenjang.

Situasi krusialnya, bahwa Manchester United menghadapi musim baru dengan bertekad meraih posisi tiga besar di klasemen Liga Inggris musim 2019/2020.

"Kami terus menunjukkan keseriusan dalam menjalani sesi latihan," kata James sebagaimana dikutip dari laman manchester evening news.

"Tampil terus menekan lawan dan mencoba terus menguasai bola agar kami membuka peluang mencetak gol. Kami siap melakukan serangan balik dengan cepat, dan semua skema ini disorot oleh sejumlah pengamat sepak bola (Inggris)."

"Mereka menyebutnya, itulah filosofi dia (Solskjaer)," kata James.

James merupakan satu dari sejumlah pemain bintang yang diorbitkan oleh Manchester United dalam laga tur pra-musim, utamanya saat tampil di Shanghai.

Penampilan pemain berusia 21 tahun itu tampil memikat dalam empat pertandingan, dan ia merasa senang karena menerima kepercayaan dari Solskjaer.

James berujar, "Saya tidak ingin cepat-cepat, secara instan mengatakan bahwa ini kejutan. Manajer memasukkan saya dalam tim ini dengan disertai alasan. Tujuan saya hanya tampil bermain sebaik mungkin."

"Perjalanan dan perjuangan bakal berlangsung keras di musim depan. Saya berharap kami mampu meraih kemenangan demi kemenangan," katanya juga.