Legislator OKU nilai sistem PPDB belum sempurna

id dprd oku,penerimaan siswa baru,pendidikan di oku,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, jembatan ampera, w

Legislator OKU nilai sistem  PPDB belum sempurna

Gedung DPRD Ogan Komering Ulu (OKU) (Foto:antarasumsel.com/15/Edo Permana)

Baturaja (ANTARA) - Ketua Komisi I  DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Rusman Junaidi menilai sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019 di wilayah setempat belum sempurna sehingga tidak terlaksana dengan baik dalam penerapannya.

"PPDB tahun ini di OKU belum sempurna atau masih banyak kekurangan sehingga program zonasi tersebut sulit dilaksanakan dengan baik di daerah," kata Ketua Rusman Junaidi di Baturaja, Sabtu.

Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya belum lama ini menyambangi Kantor Dinas Pendidikan OKU guna berkoordinasi dengan pihak terkait tersebut mengenai penerapan PPDB di wilayah setempat agar ke depannya lebih maksimal dari sebelumnya.

Menurut dia, dalam penerapan PPDB harus didukung dengan zonasi dan infrastruktur sekolah yang memadai sehingga program pemerintah tersebut dapat terlaksana dengan baik.

"Untuk di OKU zonasinya masih banyak kekurangan ditambah lagi infrastruktur sekolah yang belum merata. Berbeda dengan sekolah yang ada di Pulau Jawa dapat terlaksana dengan baik," katanya.

Bila sistem zonasi tetap diterapkan dengan keterbatasAS porsi zonasinya maka akan banyak siswa yang berprestasi gagal masuk ke sekolah unggulan guna melanjutkan pendidikan jenjang selanjutnya.

"Contoh di Kota Baturaja ini banyak pelajar berprestasi, tetapi tidak tertampung di sekolah unggulan karena porsinya kecil," ungkapnya.

Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan OKU, Alfarizi secara terpisah menuturkan pihaknya akan menampung masukan dari Komisi I Anggota DPRD setempat agar dalam penerapan PPDB ke depannya dapat terlaksana dengan baik.

"Ada beberapa masukan dari Komisi I agar PPDB tidak menimbulkan gejolak salah satunya yaitu menambah persentase untuk siswa berprestasi," ujarnya.***1***