Pemkot Palembang siap tingkatkan peserta JKN - KIS

id bpjs kesehatan palembang,peserta jkn,syarat daftar jkn,kartu kis,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, je

Pemkot Palembang siap tingkatkan peserta JKN - KIS

Petugas Kantor Badan Peyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melayani peserta BPJS di Kantor cabang Palembang, Jumat (14/6/2019). (ANTARA/Feny Selly)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, siap membantu BPJS Kesehatan meningkatkan jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk menjangkau semua lapisan masyarakat sesuai dengan ketentuan undang-undang.

"Untuk meningkatkan jumlah peserta JKN-KIS di kota ini, disiapkan anggaran untuk membantu pembayaran iuran kepesertaan warga yang tidak mampu," kata Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda di Palembang, Kamis.

Warga Palembang yang hingga kini telah menjadi peserta JKN-KIS mencapai 1,4 juta orang dari total penduduk sekitar 1,6 juta jiwa atau sekitar 88 persen.

Jumlah peserta program jaminan sosial itu secara bertahap didorong meningkat, pada tahun ini ditargetkan meningkat menjadi 95 persen, katanya.

Sementara Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang, M Ichwansyah Gani mengatakan jumlah peserta JKN-KIS di wilayah kerjanya meliputi Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ilir saat ini tercatat 3,3 juta jiwa.

Berdasarkan data tersebut masih cukup banyak yang belum terdaftar, untuk mendorong semua masyarakat masuk program JKN-KIS, pihaknya terus melakukan sosialisasi program jaminan sosial yang diluncurkan pemerintah sejak 1 Januari 2014 itu.

Selain itu melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota di lima wilayah kerja BPJS Kesehatan setempat untuk membantu mendaftarkan masyarakatnya yang tidak mampu membayar iuran wajib kepesertaan JKN-KIS, katanya.

Dia menjelaskan, masyarakat yang tidak miliki akses jaminan kesehatan, ketika sakit finansial keluarga terkuras untuk biaya berobat di rumah sakit.

Melihat fakta tersebut, semua masyarakat perlu masuk JKN-KIS sehingga jika menderita sakit biaya berobatnya bisa diatasi program BPJS Kesehatan berbasis gotong-royong, kata Ichwansyah.