Dinkes OKU upayakan cegah dini kanker serviks

id Dinkes OKU upayakan pencegahan dini penderita penyakit kangker serviks,Kanker serviks, cegah kanker serviks, penderita serviks

Dinkes OKU upayakan cegah dini kanker serviks

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Ogan Komering Ulu (OKU), Andi Prapto. (Antara News Sumsel/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu,  Sumatera Selatan mengupayakan pencegahan dini penderita kanker serviks atau leher rahim melalui sosialisasi secara intensif dengan melibatkan kaum perempuan, khususnya ibu rumah tangga.

"Sosialisasi yang belum lama ini kami lakukan mengundang sekitar 150 orang ibu-ibu dari 13 kecamatan di OKU (Ogan Komering Ulu)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ulu Andi Prapto didampingi Kasi Penyakit Tidak Menular, Hendra Afriyan, di Baturaja, Selasa.

Dia menjelaskan bahwa sosialisasi pemeriksaan Inveksi Visual Asam asetan (IVA) atau deteksi dini kanker serviks yang biasa disebut juga sebagai kanker leher rahim tersebut, untuk mendorong kalangan perempuan di daerah itu agar melakukan pemeriksaan secara dini, guna mendeteksi kemungkinan terkena penyakit tersebut.

"Intinya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat guna melakukan pemeriksaan guna pencegahan secara dini penyakit kanker (leher, red.) rahim tersebut," kata dia.

Dia mengemukakan pemeriksaan tersebut dapat dilakukan di fasilitas kesehatan yang ada di seluruh puskesmas di setiap kecamatan di wilayah itu.

"Pemeriksaan pendeteksi dini secara gratis ini guna mengetahui apakah ada masyarakat OKU yang menderita kanker rahim," kata dia.

Andi menjelaskan bahwa kanker leher rahim dominan menyerang kalangan perempuan, khususnya yang sudah menikah, disebabkan masalah kebersihan tubuh manusia dan karena sering berganti pasangan.

"Oleh sebab itu, perlu dideteksi untuk pencegahan secara dini agar dapat diobati. Karena, jika sudah stadium lanjut dapat menyebabkan kematian," ungkap dia.

Sepanjang 2018, pihaknya mencatat enam warga setempat terdeteksi positif menderita kanker serviks.

"Untuk tahun ini belum ada yang terdeteksi masyarakat yang menderita kanker rahim. Bagi penderita kanker tersebut sudah dirujuk ke rumah sakit guna dilakukan pengobatan," ujar dia.