Pebulutangkis Antonsen kecewa jadi juara dua tunggal putra Indonesia Open 2019

id blibli,indonesia open,anders antonsen,bulutangkis,badminton

Pebulutangkis Antonsen kecewa jadi juara dua tunggal putra Indonesia Open 2019

Pebulutangkis tunggal putra asal Denmark Anders Antonsen usai pertandingan babak final turnamen Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (21/7/2019) (Cornea Khairany)

Jakarta (ANTARA) - Pebulutangkis asal Denmark Anders Antonsen mengaku kecewa menjadi juara kedua sektor tunggal putra turnamen Blibli Indonesia Open 2019 usai ditaklukkan oleh unggulan ke-empat Taiwan Chou Tien Chen.
 

“Saya merasa kecewa sekali dengan hasil turnamen ini. Mungkin saya akan membutuhkan waktu satu atau dua hari ke depan untuk merenung sebelum saya bangkit dan bersinar kembali,” kata Antonsen usai babak final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu.

Pada laga puncak turnamen bulu tangkis level Super 1000 itu, dia mengaku beberapa kali melakukan kesalahan sendiri, sehingga poin-poin kemenangan itu berhasil dicuri oleh lawan. Dia pun menilai Chou merupakan pemain yang kuat dan pekerja keras.

“Di gim pertama, saya terlambat mencuri poin. Lalu di gim dua, permainan saya mulai membaik. Tapi di gim ketiga, saya melakukan banyak kesalahan-kesalahan sendiri. Saya akui, dia (Chou) adalah pemain yang kuat dan penuh kerja keras, mulai dari awal sampai akhir permainan,” ujar Antonsen.

Lebih lanjut, pemain bulu tangkis berusia 22 tahun itu mengaku sangat lelah usai melakoni laga pamungkas tersebut, sehingga dia ingin beristirahat total.

Di sisi lain, dia juga menilai para penonton dan atmosfer pertandingan di Blibli Indonesia Open 2019 sangat luar biasa, sehingga dia merasa beruntung dapat tampil dalam turnamen bulu tangkis tersebut.

“Bisa bermain di Indonesia Open merupakan impian semua pebulutangkis. Saya merasa beruntung bisa main di ajang ini. Atmosfer dan para penontonnya benar-benar luar biasa. Mengikuti turnamen ini membuat saya sangat lelah. Saya hanya ingin tidur,” ungkap Antonsen.

Dalam laga final yang berlangsung pada Minggu (21/7) di Istora Gelora Bung Karno, Antonsen ditaklukkan oleh Chou dalam tiga gim yang berjalan selama 90 menit dengan skor 18-21, 26-24, 15-21.