BRG selenggarakan Sekolah Lapang atasi kebakaran lahan

id gambut, sekolah lapang, brg, brg selenggarakan sekolah lapang, atasi kebakaran lahan gambut

BRG selenggarakan Sekolah Lapang atasi kebakaran lahan

Kegiatan Sekolah Lapang Petani Gambut BRG di Balai Diklat Mandiri Desa Bangsal, Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir. (Foto Antaranews.Sumsel/Yudi Abdullah/19)

Palembang (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut (BRG) menyelenggarakan Sekolah Lapang di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, untuk mengatasi kebakaran lahan gambut di daerah setempat pada musim kemarau 2019.

"Kegiatan ini berlangsung di Balai Diklat Mandiri Desa Bangsal, Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, mulai 19 hingga 22 Juli 2019 dengan menggandeng Institut Agroekologi Indonesia (INAgri) sebagai mitra," kata Dinamisator BRG Sumatera Selatan DD Shineba, di Palembang, Sabtu.

Dengan diselenggarakan Sekolah Lapang pada Juli ini, BRG sudah tiga kali melakukan kegiatan tersebut di provinsi yang memiliki lahan gambut yang cukup luas itu.

Angkatan pertama pada 2017 mendidik kader dari desa peduli gambut, dan angkatan kedua kembali dilakukan khusus mendidik kader dari desa peduli gambut 2018.

Angkatan ketiga pada Juli 2019 ini diperluas mendidik 45 peserta dari berbagai latar belakang, seperti perwakilan 12 Desa Peduli Gambut BRG, fasilitator desa gambut, BKSDA, UPTD pertanian Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Banyuasin, serta da'i gambut, kata Shineba.

Sementara pegiat pertanian ekologis dari INAgri, Syamsul Asinar menjelaskan masa pendidikan Sekolah Lapang pada intinya dibagi dalam tiga tahapan panjang.

Tahap awal merupakan masa pembekalan, selanjutnya para kader akan melewati masa penugasan berupa pembangunan kebun contoh bersama masyarakat di desa masing-masing.

Selama proses itu ada fase pengayaan dengan metode pendampingan di lapangan, ujar salah satu perumus kurikulum Sekolah Lapang Petani Gambut BRG itu.

Kasubpokja Edukasi BRG, Deasy Efnida Westy menambahkan Sekolah Lapang Petani Gambut merupakan salah satu kunci mencegah kebakaran lahan gambut di Sumsel dan beberapa provinsi lainnya.

“Pada awalnya masyarakat hanya mengenal istilah kebakaran hutan, ketika kebakaran terjadi kawasan gambut, kadang sekadar dipahami sebagai kebakaran hutan dan lahan padahal dampak negatifnya tidak cukup banyak," ujarnya.

Untuk penyelenggaraan Sekolah Lapang pada tahun ini, BRG mengundang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) agar bisa memperkaya pemahaman tentang kebakaran hutan dan lahan yang telah menimbulkan banyak kerugian ekonomi, gangguan kesehatan, dan kerusakan lingkungan.