Turunkan angka kematian, Kemenkes tingkatkan perhatian kesehatan ibu dan anak

id kemenkes, angka kematian ibu tingg, anka kematian ibu dan anak

Turunkan angka kematian, Kemenkes tingkatkan perhatian kesehatan ibu dan anak

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes Riskiyana Sukandhi Putra foto bersama pada acara bincang inspiratif SATU Indonesia Award, di Palembang, Jumat (19/7). (ANTARA News Sumsel/Yudi Abdullah/19)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya meningkatkan perhatian kesehatan ibu dan anak untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak di Tanah Air.

Angka kematian ibu dan anak di negara ini masih cukup tinggi, berdasarkan data tercatat 305 per 100 ribu kelahiran hidup, kata Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI, Riskiyana Sukandhi Putra pada acara bincang inspiratif SATU Indonesia Award, di Palembang, Jumat.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya akan lebih meningkatkan perhatian terutama terhadap ibu hamil dan yang memiliki balita.

Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan masalah nasional yang menjadi perhatian utama pihaknya karena sangat menentukan sumber daya Manusia (SDM) generasi penerus pemegang estafet kepemimpinan dan pembangunan daerah.

Untuk mengatasi berbagai masalah KIA tersebut, selain mengoptimalkan kinerja Kemenkes, pihaknya juga mendorong jajaran Dinas Kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam menangani kasus kematian ibu dan bayi.

Selain itu, pihaknya juga berupaya meningkatkan pemahaman tentang penanganan kasus kematian ibu dan bayi bagi bidan dan tenaga kesehatan terutama bidan sub-koordinator Puskesmas dengan kegiatan Audit Maternal Perinatal.

Dia menjelaskan, penanganan masalah KIA tidak mungkin bisa dilakukan pihaknya saja tanpa dukungan pihak lain dan masyarakat secara umum, karena penanganan masalah tersebut harus dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan.

Penanganan masalah KIA diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak agar angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dapat ditekankan seminimal mungkin, ujar dia.