Pemkot Palembang ingatkan peternak qurban waspadai dampak kemarau

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengingatkan peternak hewan qurban sapi dan kambing agar mewaspadai kesulitan air bersih dampak dari musim kemarau yang akan mencapai puncaknya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DP-KP) Kota Palembang, Dr Sayuti di Palembang, Selasa, mengatakan hewan qurban tetap harus mendapat asupan air bersih yang cukup untuk memastikan kesehatannya hingga Idul Adha, peternak diminta tidak memberikan air sembarangan jika terjadi kesulitan air di wilayah setempat.

"Kami ingin hewan qurban yang dijual kondisinya sehat dan sesuai syarat syar'i, maka sejak dini kami sudah mengecek peternakan-peternakan memastikan tidak ada hewan yang terjangkit virus," ujarnya.

Kesehatan hewan qurban memang bergantung pola dan cara pemeliharaan para peternak, pemilihan pakan atau minum yang bersih dan kondisi kandang yang rutin dibersihkan meminimalisir penyakit pada sapi atau kambing.

Menurutnya Pemkot Palembang telah membentuk tim pemantau qurban yang terdiri dari petugas Dinas DP-KP Kota Palembang, Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan dan Dokter Hewan PDHI Sumsel.

Tim pemantau akan mendatangi 170 titik lokasi penyedia hewan qurban dengan perkiraan 4.000 ekor sapi dan 3.000 ekor kambing yang diperiksa, mayoritas penjualan qurban terpusat di wilayah Sukawinatan, Sematang Borang dan Sako baru.

Kebanyakan sapi dan kambing didatangkan dari Provinsi Lampung yang kemudian di gemukkan di Kota Palembang. Ia memprediksi kebutuhan qurban tahun 2019 cenderung stagnan.

"Paling tidak tahun ini kebutuhannya sama atau bisa lebih dari tahun kemarin," tambahnya.

Selain itu pihaknya mengimbau masyarakat agar membeli qurban yang memiliki surat keterangan sehat karena artinya telah lulus syarat fisik maupun syarat syar'i.