Perdagangan domestik Indonesia menurun, tapi ekspor meningkat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, menargetkan nraca perdagangan Indonesia (NDI) menunjukkan perbaikan di semester II meski di semester I menunjukkan adanya penurunan.
"Domestik market-nya agak turun tapi ekspornya meningkat," ujar Menperin di Jakarta, Senin.
Airlangga berharap tren positif bisa terjadi di semester II mengingat salah satu industri dalam negeri yaitu industri otomotif menunjukkan peningkatan dari sisi ekspor.
"Di semester I saja, ekspor otomotif meningkat 18 persen," ujar Menperin.
Baca juga: Menperin optimistis RI jadi hub manufaktur di ASEAN
Ia mengatakan siapa pun menteri yang ditunjuk dalam kabinet selanjutnya bisa lebih berani mengambil keputusan.
Hal itu ia sampaikan terkait adanya rencana perombakan kabinet di pemerintahan kedua Presiden Jokowi.
Menperin mengatakan keberanian mengambil keputusan itu juga harus sesuai lingkupnya. "Karena ada yang terkait dengan kebijakan, ada yang terkait dengan keputusan-keputusan," ujar dia.
Baca juga: Kemenperin akan fasilitasi "coworking space" dukung usaha rintisan milenial
Sementara neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2019 mencatat surplus sebesar 0,19 miliar dolar AS, setelah pada bulan sebelumnya juga mencatat surplus 0,22 miliar dolar AS.
Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan pada Juni itu berdampak positif terhadap prospek neraca transaksi berjalan 2019, yang diprakirakan defisit dalam kisaran 2,5–3,0 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), kata Direktur Eksekutif Direktorat Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: Menperin: Produksi ponsel dalam negeri meningkat pesat
"Ke depan, BI dan pemerintah akan terus berkoordinasi mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik sehingga tetap dapat menjaga stabilitas eksternal, termasuk prospek neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan," katanya.
"Domestik market-nya agak turun tapi ekspornya meningkat," ujar Menperin di Jakarta, Senin.
Airlangga berharap tren positif bisa terjadi di semester II mengingat salah satu industri dalam negeri yaitu industri otomotif menunjukkan peningkatan dari sisi ekspor.
"Di semester I saja, ekspor otomotif meningkat 18 persen," ujar Menperin.
Baca juga: Menperin optimistis RI jadi hub manufaktur di ASEAN
Ia mengatakan siapa pun menteri yang ditunjuk dalam kabinet selanjutnya bisa lebih berani mengambil keputusan.
Hal itu ia sampaikan terkait adanya rencana perombakan kabinet di pemerintahan kedua Presiden Jokowi.
Menperin mengatakan keberanian mengambil keputusan itu juga harus sesuai lingkupnya. "Karena ada yang terkait dengan kebijakan, ada yang terkait dengan keputusan-keputusan," ujar dia.
Baca juga: Kemenperin akan fasilitasi "coworking space" dukung usaha rintisan milenial
Sementara neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2019 mencatat surplus sebesar 0,19 miliar dolar AS, setelah pada bulan sebelumnya juga mencatat surplus 0,22 miliar dolar AS.
Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan pada Juni itu berdampak positif terhadap prospek neraca transaksi berjalan 2019, yang diprakirakan defisit dalam kisaran 2,5–3,0 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), kata Direktur Eksekutif Direktorat Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: Menperin: Produksi ponsel dalam negeri meningkat pesat
"Ke depan, BI dan pemerintah akan terus berkoordinasi mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik sehingga tetap dapat menjaga stabilitas eksternal, termasuk prospek neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan," katanya.