UKM bidik ekspor ke Amerika dan Eropa

id Binaan UKM,Kementerian Perdagangan,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, jembatan ampera, wong palembang

UKM bidik ekspor ke Amerika dan Eropa

Direktur Kerja Sama Pengambangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan lewat keterangan resmi di Jakarta, Senin.  (ANTARA/ Biro Humas Kementerian Perdagangan)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional membina pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan melaksanakan seminar “Peluang dan Potensi Ekspor ke Pasar Amerika dan Eropa” untuk meningkatkan pemahaman dan informasi terkait selera pasar, tren, dan kriteria produk yang memiliki peluang di pasar ekspor.

“Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha Indonesia agar memiliki tambahan pengetahuan dan informasi yang baru dari pengalaman dan ilmu dari para tenaga ahli”, kata Direktur Kerja Sama Pengambangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan lewat keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Marolop menambahkan, Kementerian Perdagangan menjalin kemitraan dengan organisasi pemerintah dan non-pemerintah di luar negeri untuk meningkatkan kapasitas para pelaku usaha dan akses informasi terkait regulasi, persyaratan, tren, dan preferensi pasar tujuan ekspor.

“Berbagai kerja sama tersebut dijalin untuk memberikan manfaat kepada pengusaha Indonesia agar dapat mengembangkan bisnis ke luar negeri”, kata Marolop.

Ia menyampaikan, dalam melakukan ekspor ke Eropa dan Amerika, eksportir dipersyaratkan memenuhi prosedur dan persyaratan yang dirasa rumit.

Pada 2018 neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar 8,69 miliar dolar AS dengan komposisi impor migas sebesar 12,69 miliar dolar AS dan ekspor non-migas Indonesia sebesar 3,99 miliar dolar AS.

Ekspor Indonesia pada periode tersebut mengalami pertumbuhan 1,62 persen di mana pertumbuhan ekspor non-migas mengalami peningkatan sebesar 3,76 persen, sedangkan ekspor migas mengalami penurunan sebesar 12,04 persen pada periode yang sama.

Impor Indonesia pada periode tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 2,13 persen di mana produk non-migas juga mengalami pertumbuhan sebesar 4,56 persen dan impor migas turun sebesar 7,34 persen.

“Memperhatikan situasi ini, Kementerian Perdagangan memandang perlu memberikan bimbingan kepada para pelaku khususnya UKM untuk dapat meningkatkan kapasitas dalam menggarap pasar tujuan ekspor," kata Marolop.

Seminar ini diikuti oleh 170 orang pelaku UKM dari berbagai sektor seperti industri home decor, herbal dan rempah-rempah, makanan-minuman, dan alas kaki yang berasal dari wilayah Banten, Jawa Barat dan Jakarta.

Para pembicara dan pembimbing berasal dari ahli di bidang promosi, pasar, tren, maupun kemasan.