Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama dalam mengembangkan ekonomi kreatif.
"Ekonomi kreatif makin penting, bukan cuma inklusif, menempatkan orang menjadi subjek, bukan objek. Keterlibatan sebenarnya tidak cukup dalam ekonomi kreatif, benar-benar harus masuk sepenuhnya," ujar Darmin dalam "Sosialisasi Rindekraf Kementerian/Lembaga (K/L)" di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin.
Untuk memberdayakan kreativitas SDM, pemerintah telah mengembangkan program vokasi proyek percontohan dengan sembilan pemerintah daerah. Pemerintah juga memperbarui kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan industri dan kondisi terkini.
Selain SDM, Darmin juga menyebut ekosistem menjadi faktor kedua terpenting dari pengembangan ekonomi kreatif. "Ekosistem ini agak berbeda tergantung ekonomi kreatifnya itu lebih dekat ke industri mana," ujar dia.
Menurut Darmin, seni kreativitas dan industri tidak bisa berdiri sendiri. Ekosistem diperlukan untuk memasarkan produk kreativitas. Oleh sebab itu, kerjasama antarlembaga, disebut Darmin, menjadi syarat pengembangan ekonomi kreatif yang terakhir.
"Yang namanya usaha kreatif pasti adalah kombinasi gabungan kerjasama dari beberapa kementerian dan juga masyarakat," kata Darmin.
Untuk mendorong ekonomi kreatif, pada akhir 2018, telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 142 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional 2018-2025 (Perpres Rindekraf).
Perpres Rindekraf ditetapkan sebagai landasan pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Untuk mensosialisasikan peraturan tersebut, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyelenggarakan Sosialisasi Rindekraf Kementerian/Lembaga (K/L).
Dalam pembukaan sosialisasi Rindekraf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, menyebutkan PDB ekonomi kreatif mencapai Rp1.000 triliun pada 2017.
Angka tersebut meningkat menjadi Rp1.100 triliun pada 2018. Jumlah itu diprediksi naik 9,6 persen dari tahun sebelumnya, yakni Rp1.211 triliun pada 2019.
Berdasarkan data Bekraf, kontribusi ekspor ekonomi kreatif pada 2015 mencapai 19,3 miliar dolar AS, tumbuh menjadi 19,99 miliar dolar AS pada 2016, kemudian menjadi 21,5 miliar dolar AS pada 2017, dan pada 2018 tumbuh menjadi 22,6 miliar dolar AS.
Berita Terkait
Kemenkumham Sumsel wujudkan lapas produktif melalui bimtekkegiatan kerja dan produksi
Selasa, 5 Maret 2024 19:52 Wib
Wamenparekraf sebut tata kelola diperlukan untuk tingkatkan daya saing
Senin, 12 Februari 2024 10:15 Wib
Potensi penonton bioskop Indonesia bisa tembus 80 juta orang
Sabtu, 10 Februari 2024 11:05 Wib
Terus tumbuh, Industri film Indonesia diprediksi sedot 60 juta penonton pada 2024
Jumat, 9 Februari 2024 23:43 Wib
Gibran sambangi pelaku industri kreatif Labuan Bajo
Minggu, 31 Desember 2023 11:18 Wib
Produksi pempek di Kampung Kreatif PTRC Palembang 4.000 butir per hari
Minggu, 16 Juli 2023 18:33 Wib
Pemkab OKU Timur kembangkan sektor wirausaha kreatif
Selasa, 27 Juni 2023 16:19 Wib
DJKI Kemenkumham diseminasi KI kepada pelaku ekonomi kreatif Palembang
Selasa, 13 Juni 2023 23:17 Wib