Madu jadi kunci Ilyas sabet tiga emas Kejuaraan Bulu tangkis Tuna Rungu

id Ilyas Rachman, Kejuaraan Dunia Disabilitas 2019 Taiwan, asupan madu, tiga emas,Kejuaraan Bulu tangkis Tuna Rungu,berita sumsel, berita palembang, anta

Madu jadi kunci Ilyas sabet tiga emas Kejuaraan Bulu tangkis Tuna Rungu

Pebulu tangkis, Ilyas Rachman, (tengah) hormat pada bendera Merah Putih yang dikibarkan saat sesi pengalungan medali di World Deaf Championship 2019 Taiwan, Senin (15/7/2019). (ANTARA/Ist).

Jakarta (ANTARA) - Peraih tiga medali emas Kejuaraan Bulu tangkis Tuna Rungu 2019  Ilyas Rachman Ryandhani, mengandalkan madu sebagai asupan penting stamina selama mengarungi kejuaraan yang berlangsung di Taiwan, Senin.

"Saya menjaga stamina supaya tetap kuat dengan minum madu kurma," kata Ilyas, melalui penerjemah, Tolibul Hadi, yang dihubungi Antara dari Jakarta.

Ilyas tampil di tiga nomor pertandingan pada kategori usia 19 tahun (youth), yakni tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran. Pertandingannya sendiri digelar secara marathon di Taipei Gymnasium.

Medali emas perdana diraih Ilyas melalui nomor tunggal putera setelah mengalahkan pebulu tangkis Hong Kong Chun Hei Lau dua set langsung 21-19, 21-15.

Beberapa waktu berselang, Ilyas kembali berjuang di nomor ganda putera merebut emas keduanya bersama M Nur Salim Madek.



Melalui perlawanan yang lebih alot, Ilyas dan Nur Salim berhasil menyudahi perlawanan Hrithik Anand/Kushagra asal India dengan skor 18-21, 21-14, dan 22-20.

Emas ketiga ajang World Deaf Championship 2019 direbut Ilyas saat berpasangan dengan Dzakiyya Amalia Maruf setelah mengalahkan pebulu tangkis asal India, Hrithik Anand/Jerlin Jarayachagan dengan skor 22-20, 21-18.

Siswa SMKN 2 Malang, Jawa Timur, tercatat pernah menorehkan prestasi di ajang Asia Pacific Badminton Championship Kualalumpur 2018.

"Saya mendapat emas untuk ganda campur kategori youth," katanya.

Selain itu, Ilyas juga menyumbang perak saat berlaga di ajang yang sama pada kategori open Pacific Badminton Championship Kualalumpur 2018.

Ilyas menyebut madu kurma dan latihan yang intensif di Taufik Hidayat Arena Ciracas menjadi kunci penting untuk meraih prestasi.

"Saya bersyukur bisa juara di even dunia ini," katanya.