Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies, Jerry Massie mengatakan rekonsiliasi antara Presiden terpilih Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto di Moda Raya Terpadu (MRT) menjadi sejarah bagi bangsa Indonesia.
"Jadi pertemuan ini sangat unik dan menjadi sejarah pertemuan kedua pemimpin di negeri ini," kata Jerry di Jakarta, Sabtu, ketika diminta komentarnya terkait pertemuan dua calon Presiden yang sempat bertarung di Pilpres 2019.
Ia pun memberikan akronim pertemuan Jokowi-Prabowo di MRT dengan "Mari Rekonsiliasi Terbuka".
"Bagus juga di MRT. Hal ini dilakukan Jokowi untuk memberikan sign sebuah keakraban tanpa ada perbedaan," katanya.
Dengan dipilihnya stasiun MRT dan serta di atas kereta, kata Jerry, Jokowi ingin memperlihatkan akan achievement (pencapaiannya), selama ini. Apalagi Pranowo belum mencoba MRT ini.
"Bagi saya ini tak masalah dimana mereka berkomunikasi. Tapi intinya ada kesepakatan bersama," jelasnya.
Di atas kuda pun sambil jalan-jalan pun bisa karena ada pertemuan formal dan non formal. Jokowi ingin menunjukkan rekonsiliasi sosial dimana di tempat publik. Tapi secara formal harus di tempat tertutup.
Nanti rekonsiliasi bisa ke arah komunikasi verbal dan non verbal bisa.
"Bagi saya di MRT akan lebih terbuka barangkali publik langsung menyaksikan sambil train berjalan. Paling tidak komunikasi sambil menikmati keindahan kota Jakarta," tuturnya.
Ia menambahkan, pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun MRT Senayan merupakan sebuah pilihan unik dari Jokowi.
"Barangkali Jokowi punya persepsi yang berbeda. Ini memang unik, tapi kita lihat secara positif. Rekonsiliasi di MRT saya nilai akan punya impact (dampak), benefit (manfaat), influence (pengaruh) yang baik tentunya," ujarnya.
Berita Terkait
Pengamat: Rizal Ramli layak dampingi Prabowo di Pilpres 2024
Kamis, 4 Agustus 2022 16:29 Wib
Pengamat minta Panglima TNI serius berantas KKB di Papua
Rabu, 11 Mei 2022 11:37 Wib
Pengamat: Desakan KLB Partai Demokrat tidak etis di tengah kepegian Ani Yudhoyono
Senin, 17 Juni 2019 23:48 Wib
Kata pengamat status Ma'ruf Amin di gugatan MK tak relevan
Sabtu, 15 Juni 2019 3:30 Wib
Pengamat: Wacana Sandiaga hapus UN, konsep kurang jelas
Senin, 18 Maret 2019 9:32 Wib
Masyarakat tunggu kipra partai baru
Senin, 19 Februari 2018 14:18 Wib