Palembang (ANTARA) - Dua komoditas yakni ayam potong dan cabai merah melambung harganya di sejumlah pasar tradisional Kota Palembang, Sumatera Selatan, sejak beberapa hari terakhir karena dipengaruh belum masuknya masa panen di sentra-sentra produksi.
Berdasarkan pemantauan di sejumlah pasar tradisional di Palembang, Kamis, harga cabai merah mencapai Rp90.000/kilogram dari biasanya Rp30.000—Rp35.000/kilogram, sementara ayam potong Rp37.000/kilogram dari normalnya Rp30.000/kilogram.
Kondisi ini dikeluhkan salah seorang pembeli, Aisyah, warga Perumnas Palembang. “Harga mahal begini tentunya memberatkan masyarakat. Saya harap pemerintah bisa mengatasinya, sehingga harga kembali normal,” kata ibu rumah tangga ini.
Kenaikan harga ayam dan cabai merah ini diperkirakan karena berkurangnya pasokan dari sentra peternakan dan pertanian. Faktor cuaca dan distribusi barang diperkirakan menjadi penyebab utama sehingga jumlah permintaan jauh lebih tnggi dibandingkan jumlah pasokan.
Laili (42), pedagang di Pasar KM5 Palembang mengatakan harga cabai sudah bergerak naik sejak akhir pekan lalu.
“Karena harga mahal, ya pembeli juga belinya sedikitnya. Paling satu ons hingga dua ons saja,” kata dia.
Ia juga mengaku kesulitan mendapatkan cabai merah dari agen karena dibatasi hingga 50 kilogram per hari. Padahal, biasanya ia mendapatkan sekitar 100 kilogram dari agen.
Sementara itu, menurut pantauan dari Dinas Perdagangan Provinsi Sumatra Selatan bahwa harga cabai mencapai Rp85 ribu per kilogramnya. “Harga cabai di pasar ada yang mencapai Rp85 ribu baik cabai merah, hijau dan lain-lain. Harganya tidak berbeda jauh,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel Yustianus.
Ia mengatakan, melambungnya harga cabai ini dikarenakan sebagian besar daerah penghasil cabai belum masa panen. Sedangkan masa panen di Jawa dan sentra produksi sendiri diprediksi bulan Agustus.
“Mengingat masa panen masih di bulan Agustus, maka kami menghimbau agar masyarakat berhemat dan gunakan cabai yang sudah diolah. Itu untuk jangka pendek,” kata dia.
Disperindag Sumsel juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk mencari solusi untuk mengatasi persoalan ini. “Kami masih menunggu upaya dari Kementerian Perdagangan. Mungkin kalau terpaksa harus impor ya impor. Tapi kita tetap menunggu perkembangannya dari Kementrian Perdagangan,” kata dia.
Berita Terkait
Cium "Merah Putih", empat napi terorisme di Sumsel ikrar setia ke NKRI
Selasa, 5 Maret 2024 14:43 Wib
Serangan udara baru AS-Inggris targetkan Houthi di Yaman
Selasa, 5 Maret 2024 12:05 Wib
Tiga kartu merah dan 10 kartu kuning di laga Lazio- AC Milan
Sabtu, 2 Maret 2024 8:02 Wib
Dokter gizi bagikan tips cegah kanker dan rekurensi dengan hidup sehat
Rabu, 28 Februari 2024 16:56 Wib
Houthi akan selamatkan kapal Inggris dengan imbalan bantuan masuk Gaza
Senin, 26 Februari 2024 12:00 Wib
Houthi Yaman dan Uni Eropa bahas keamanan Laut Merah
Kamis, 22 Februari 2024 13:09 Wib
Belum ada kabar baik dari pemulihan cedera pemain United
Jumat, 16 Februari 2024 11:40 Wib
Jago merah hanguskan pengolahan minyak sawit
Jumat, 16 Februari 2024 1:06 Wib