Hari Keluarga Nasional momentum penguatan keluarga

id BKKBN,genre,remaja,keluarga

Hari Keluarga Nasional momentum penguatan keluarga

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani memberikan salam "Genre" bersama jajaran pimpinan BKKBN se-Indonesia pada peringatan Hari Keluarga Nasional XXVI di Kalimatan Selatan peringatan Hari Keluarga Nasional XXVI di Kalimatan Selatan (ist)

Palembang (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Selatan, Waspi mengatakan peringatan Hari Keluarga Nasional XXVI di Kalimatan Selatan menjadi momentum untuk penguatan kembali keluarga karena perubahan zaman disadari semakin mengerus sendi-sendi kehidupan berkeluarga.

“Seperti makan bersama, kebiasaan ini mulai jarang dilakukan karena setiap anggota keluarga sudah memiliki kesibukan masing-masing. Padahal dalam momen makan bersama itu banyak hal-hal positif yang tercipta,” kata dia di Palembang, Rabu.

Ia mengatakan kegiatan bersama ini untuk meningkatkan interaksi antaranggota keluarga karena gaya hidup modern saat ini ditambah kesibukan orangtua telah mengubah tatanan dalam berkeluarga.

Waktu berkualitas dengan berkumpul bersama telah terabaikan sehingga menimbulkan kesenjangan komunikasi antaranggota keluarga sehingga bisa berdampak buruk pada perkembangan anak terutama remaja.

BKKBN telah merumuskan delapan fungsi keluarga yang menunjukkan betapa pentingnya keluarga itu sebagai unit terkecil dalam sistem masyarakat.

Keluarga bukan hanya tempat berkumpulnya orangtua dan anak, tapi juga tempat menciptakan generasi berkualitas demi semakin meningkatnya kesejahteraan masayakat.

Dalam delapan fungsi keluarga itu, fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan fungsi pelestarian lingkungan. “Dengan dilaksanakannya delapan fungsi keluarga, diharapkan keluarga Indonesia dapat menjadi keluarga sejahtera secara ekonomi yang berkualitas,” kata dia.

Implementasi delapan fungsi keluarga tersebut juga bertujuan untuk menghindari pernikahan usia dini, pencegahan HIV/AIDS, menghindari kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba dan lainnya.

Selain itu, implementasi delapan fungsi keluarga tersebut sebagai upaya melestarikan lingkungan merupakan langkah positif, yakni untuk hidup dinamis secara serasi, selaras, dan seimbang dengan alam. Karena itu, dibutuhkan pengelolaan yang baik untuk bersama-sama menjaga lingkungan.

“Melalui peringatan Harganas ini, mari kita tekankan kembali semangat kembali menguatkan hubungan keluarga,” kata dia.

Puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI yang dilaksanakan di Banjarbaru Kalimantan Selatan menjadi momen penting untuk memotivasi masyarakat agar menyadari pentingnya kematangan keluarga sehingga mampu menjadi pondasi untuk pembangunan bangsa.

Rangkaian kegiatan Harganas ini dimulai sejak Juni 2019 yakni Pekan Olahraga dan Seni BKKBN Pusat, pelaksanaan Harganas di Kalimantan Selatan (1-6 Juli) yang diantaranya berisikan pelayanan bakti sosial, donor darah, khitanan massal, dan pelayanan KB di Provinsi Kalsel.

Kemudian Festival jukung hias di Sungai Martapura, GenRe Edu Camp yang diikuti oleh 350 peserta remaja yang diselenggarakan di Bukit Kiram, Kabupaten Banjar dan Pameran dan Gelar Dagang dan Lomba PKK KB – Kesehatan.

Pada kesempatan lain juga penandatangan MoU antara BKKBN dengan Pemerintah Republik Filipina.