Jakarta (ANTARA) - Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Meutya Hafid meminta masyarakat tidak khawatir terkait mekanisme pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
"Kita jangan khawatir karena pemilihannya di DPR RI, kemudian ada kepentingan politik yang mengganggu. Itu agak sedikit berlebihan," katanya.
Pernyataan disampaikan Meutya usai menjadi narasumber dalam acara Polemik bertema Ribut Rebut Kursi Menteri di Jakarta Pusat, Sabtu siang.
Menurut dia rekam jejak KPK hingga saat ini berjalan baik serta konsisten menjaga independensi dalam melaksanakan tugas.
Anggota Komisi I DPR RI itu menyebutkan undang-undang sudah memberikan kewenangan cukup besar bagi jajaran komisioner KPK untuk berlaku independen.
Meutya mengharapkan pimpinan KPK berikutnya adalah sosok berintegritas, independen dan memiliki keberanian yang besar dalam menjalankan tugas dan fungsi penegakan hukum.
"Kita harapkan calon pimpinan KPK adalah orang yang berintegritas, independen, dan orang yang punya keberanian luar biasa," ujarnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan menambahkan, pimpinan KPK berikutnya harus memiliki kemampuan dalam membongkar kasus berskala besar.
"Fokusnya jangan kasus yang kecil, kalau buat contoh oke, tapi coba konsen bongkar yang besar-besar," katanya.
Daniel menyebutkan ketua KPK adalah figur yang bisa menjalankan seluruh capaian yang sudah ada.
"KPK sekarang sudah menjalankan tugas berjalan baik serta mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat," katanya.
Daniel sepakat pimpinan KPK ke depan perlu memiliki sikap independen dan melepas seluruh atribut yang berkaitan dengan ranah politik.
"Cara kerja harus lepas dari image politik. Jangan tebang pilih," katanya.
Berita Terkait
Rumah Hervey Moeis digeledah kejagung, dua mobil mewah ikut disita
Sabtu, 20 April 2024 11:13 Wib
Lapas Martapura semarakkan HBP melalui aksi donor darah
Jumat, 19 April 2024 21:34 Wib
Korupsi bermodus investasi fiktif, KPK periksa mantan kepala divisi pasar modal PT Taspen
Jumat, 19 April 2024 14:23 Wib
Kemenkumham Sumsel ingatkan lapas waspadai empat titik rawan
Jumat, 19 April 2024 13:18 Wib
Prabowo minta pendukung tak gelar aksi
Jumat, 19 April 2024 10:57 Wib
Polisi Sumsel "memblender" 7,75 kilogram sabu serta 183 butir ekstasi
Kamis, 18 April 2024 14:13 Wib