Pencarian helikopter kembali dihentikan sementara karena cuaca buruk

id pencarian helikopter,heli milik tni ad hilang, heli hilang di papua,helikopter hilang,pencarian heli dihentikan

Pencarian helikopter kembali dihentikan sementara karena cuaca buruk

Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi (ANTARA News Papua / Hendrina Dian Kandipi)

Jayapura (ANTARA) - Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih mengklaim pencarian Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak pada 28 Juni 2019 setelah lepas landas dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang pada hari keenam ini dihentikan sementara waktu karena cuaca buruk.

Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi, di Jayapura, Rabu, mengatakan cuaca yang buruk menyebabkan Tim SAR gabungan tidak bisa melakukan pencarian melalui udara.

"Kondisi geografis daerah Pegunungan Bintang yang sangat susah dijangkau ditambah alam dan cuaca yang berubah-ubah menjadi penghambat pencarian helikipter yang hilang ini," katanya.

Menurut Letkol Dax, cuaca kurang mendukung untuk melakukan pencarian melalui udara, karena cuaca di Jayapura dan Sentani kini tengah hujan lebat, kemudian cuaca di Oksibil Pegunungan Bintang dilaporkan berawan tebal.

"Tim SAR gabungan hanya sempat melakukan satu kali 'searching flight' atau penerbagan pencarian dengan waktu penerbangan kurang lebih 40 menit, karena cuaca memburuk, sehingga penerbangan harus kembali," ujarnya.

Dia menjelaskan untuk Tim SAR gabungan yang melakukan penyisiran lewat darat memfokuskan di Distrik Okbape Kabupaten Pegunungan Bintang sesuai informasi dari masyarakat yang kemungkinan helikopter tersebut melintasi distrik tersebut.

"Tim SAR gabungan masih memantau perkembangan baik pencarian melalui darat dan udara menunggu cuaca membaik kembali. Pangdam XVII/Cenderawasih belum pernah memberikan opsi untuk menghentikan pencarian," katanya.

Sebelumnya, Helikopter MI-17 milik Pusat Pendidikan Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) TNI AD hilang kontak sesaat lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

Pesawat dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari tujuh orang kru dan lima orang personil Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.