ACT siaga air bersih masuki darurat kekeringan

id act,act darurat air,musim kemarau,kekeringan di jateng

ACT siaga air bersih masuki darurat kekeringan

Pasokan air bersih di Gunungkidul (dokumen ACT DIY)

....Tim kami berusaha merespon cepat krisis air bersih akibat kemarau di Semarang dengan menyediakan stok....
Palembang (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap bersiaga dan siap memasok kebutuhan air bersih memasuki darurat kekeringan di Jawa khususnya Jawa Tengah.

Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah Sri Suroto dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Senin, mengatakan berdasarkan pemantauan BMKG menyebutkan tingkat curah hujan hingga 20 Juni 2019 memperlihatkan sebagian besar wilayah Jawa masuk dalam kategori siaga.

"Tim kami berusaha merespon cepat krisis air bersih akibat kemarau di Semarang dengan menyediakan stok," ujar Sri.

Menurut dia, air sumur yang biasa dimanfaatkan warga di tujuh kecamatan di Semarang telah mengering sehingga warga terpaksa memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan mandi dan mencuci atau membeli air minum.

ACT sebagai salah  lembaga kemanusiaan akan merespon cepat dengan suplai air bersih melalui tank air, kata dia,  tim program segera bergerak cepat memastikan asesmen dan menyampaikan ke publik untuk menggerakkan kepedulian.
 
Sebagian besar wilayah Jawa Tengah dinyatakan BMKG berstatus siaga pada musim kemarau ini. Status siaga ditentukan karena prospek peluang curah hujan di wilayah tersebut rendah atau telah mengalami hari tanpa hujan (HTH) lebih dari 31 hari. (Dok ACT)

 


Kekeringan amat berpengaruh terhadap produk pertanian, ketersediaan pangan, dan kemiskinan sehingga menyuplai kebutuhan air bersih menjadi momen saling membantu.

“Air adalah kebutuhan pokok, dengan cepat semua elemen bahu membahu menolong masyarakat terdampak kekeringan," katanya.

Sebagian besar wilayah Jawa Tengah dinyatakan BMKG berstatus siaga pada musim kemarau. Berdasarkan prospek peluang curah hujan di wilayah tersebut rendah atau telah mengalami hari tanpa hujan lebih dari 31 hari.

BMKG sebelumnya juga telah merilis awal musim kemarau dimulai pada April 2019, beberapa wilayah perlu diwaspadai  datangnya kemarau lebih awal di antaranya Nusa Tenggara Timur dan Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, serta Jawa Barat bagian tengah dan selatan.(rel/Aziz Munajar/I016)