Palembang (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan mendorong perbankan di Sumatera Selatan menghimpun “dana murah” berupa giro dan tabungan untuk menekan biaya dana dan menjaga rasio margin tetap besar.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Panca Hadi Suryanto di Palembang, Senin, mengatakan sejauh ini dana murah ini menjadi buruan dari perbankan di Sumsel yang tercermin dalam realisasi per April 2019.
Dari total Dana Pihak Ketiga perbankan di Sumsel sebesar Rp82,81 triliun diketahui persentase untuk giro 18 persen, tabungan 36,57 persen dan deposito 38 persen.
“Dari struktur DPK, diketahui 54,57 persen itu dari murah. Ini sudah cukup bagus, tapi harus terus didorong karena dana murah ini dampaknya sangat besar karena dapat membuat suku bunga kredit tidak terlalu tinggi karena ‘cost of fund’ lebih murah,” kata dia.
Oleh karena itu, perbankan baik konvensional maupun syariah harus memiliki strategi khusus untuk menghimpun dana murah ini, misalnya menggencarkan tabungan khusus simpanan pelajar.
Promosi dapat dilakukan dengan cara mendatangi sekolah-sekolah untuk memperkenalkan produk ke para pelajar.
Terkait produk tabungan ini, OJK memperkirakan akan terus membesar sharenya dari DPK perbankan karena semakin akrabnya masyarakat dengan produk internet banking dan mobile banking.
Kemudahan dalam bertransaksi secara digital itu membuat masyarakat dipastikan melirik produk tabungan untuk dapat mengaksesnya.
“Kami memperkirakan DPK dari tabungan ini bisa tembus di angka 45 persen nantinya,” kata dia.
Berdasarkan data OJK semester I 2019, diketahui performa perbankan di Sumsel tidak terlalu buruk meski terjadi penurunan jika dibandingkan 2018.
Total asset per April 2019 tercatat tetap tumbuh 5,88 persen (yoy) dari Rp90,91 menjadi Rp96,25 persen, kredit tumbuh 4,21 persen dari Rp79,91 triliun menjadi Rp83,27 triliun. Memang diakui Panca, pertumbuhan aset dan kredit ini masih di bawah angka pertumbuhan nasional yakni 9,07 persen dan 9,94 persen.
Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga dari perbankan yang beroperasi di Sumsel juga mengalami pertumbuhan 6,49 persen dari Rp77,77 triliun menjadi Rp82,81 triliun. Akan tetapi capaian ini masih di bawah angka pertumbuhan nasional 6,66 persen, seperti halnya aset dan kredit.
Berita Terkait
BI dan perbankan bukakuota penukaran rupiah 5.000 orang per hari
Kamis, 28 Maret 2024 11:03 Wib
BRI masuk daftar 500 merekpaling bernilai dan terkuat di dunia
Senin, 25 Maret 2024 11:27 Wib
Mantan Dirut BRI Suprajarto akan dimakamkan di Imogiri Yogyakarta
Selasa, 19 Desember 2023 23:41 Wib
BI dan perbankan Sumsel bantu 12 ribu bibit cabai
Selasa, 28 November 2023 6:08 Wib
Pengamat sebut penghapusan kredit macet UMKM demi dorong ekonomi
Selasa, 25 Juli 2023 8:32 Wib
BPR Baturaja hadirkan 11 inovasi bisnis perbankan
Selasa, 27 Juni 2023 13:30 Wib
DJP Sumsel gandeng NU ajarkan ilmu perpajakan pada santri
Sabtu, 17 Juni 2023 20:14 Wib
Bank BRI bayarkan dividen tunai Rp34,89 triliun kepada pemegang saham
Rabu, 12 April 2023 9:32 Wib