Bupati Banyuasin nikahi dokter puskesmas dengan mahar 335 gram emas

id bupati banyuasin nikah,askolani,bupati persunting dokter,dokter puskesmas,akad nikah bupati banyuasin

Bupati Banyuasin nikahi dokter puskesmas dengan mahar 335 gram emas

....Bupati Banyuasin Askolani dan dr Sri Fitrianti berfoto bersama keluarga usai melangsungkan akad nikah, Jumat (28/6) (ANTARA News Sumsel/Aziz Munjar/HO/I016/19))

....Sucinya pernikahan kami tentu tak bisa dinilai dengan apapun terutama rasa cinta di antara kami berdua....
Palembang (ANTARA) - Bupati Banyuasin Sumatera Selatan Askolani resmi menikahi seorang dokter Puskesmas bernama dr Sri Fitrianti dengan memberikan mahar emas 50 suku atau seberat 335 gram pada saat akad nikah, di Kota Palembang, Jumat.

Askolani mengatakan besaran mahar tersebut murni keinginan dirinya untuk memberikan yang terbaik pada sang istri dan tidak ada permintaan atau simbolisasi khusus.

"Istri saya tidak minta, tapi memang saya ingin memberikan seperti itu, sucinya pernikahan kami tentu tak bisa dinilai dengan apapun terutama rasa cinta di antara kami berdua," ujar Askolani setelah melaksanakan akad nikah.

Ia merasa bahagia karena telah resmi meminang dr Sri Fitrianti sebagai istrinya serta menjadi ibu untuk kelima anaknya dari pernikahan yang pertama almarhumah Heryati, sekaligus menjadi perempuan nomor satu di Kabupaten Banyuasin.

Meski mahar yang diberikan cukup banyak, namun keduanya tidak merencanakan bulan madu lantaran tugas Askolani sebagai Bupati Banyuasin masih memiliki banyak pekerjaan penting.

"Setelah ini kami kembali lagi bekerja karena sudah ditunggu masyarakat," kata dia.

Akad nikah kedua mempelai pengantin itu mengusung konsep adat Palembang - Banyuasin, keduanya mantap mengikat janji suci dengan disaksikan langsung oleh Gubernur Sumsel Herman Deru.

"Selamat kepada Bupati Banyuasin atas pernikahannya, mudah-mudahan menjadi keluarga yang sakinah mawaddah dan warrohmah," kata Herman Deru.

Askolani bersama rombongan datang pada Jumat siang ke kediaman dr Sri Fitrianti di Jalan Macan Kumbang Demang Lebar Daun Palembang. Setibanya di lokasi dengan balutan kain songket merah keemasan serta topi tanjak, Askolani langsung di arak menuju rumah mempelai perempuan.

Sebelum memasuki rumah, dua perempuan mewakili masing-masing keluarga saling berbalas pantun nasihat pernikahan yang intinya mengingatkan kedua pengantin tanggung jawab masing-masing pasca menikah.

Setelah itu perwakilan keluarga Askolani menumpahkan sekantong koin yang ditadah oleh perwakilan keluarga dr Sri Fitrianti dengan nampan emas, lalu keduanya diapit dengan kain songket dan diiring masuk ke ruangan.

Lazimnya adat Palembang, usai ijab qabul keduanya melajukan prosesi cacap-cacapan atau suap-suapan, secara bergantian orang tua Askolani dan dr Sri Fitrianti menyuapi keduanya dengan nasi kuning sebagai ungkapan kasih sayang oraag tua kepada anak.

Setelah akad keduanya akan acara melangsungkan resepsi pada Minggu (30/6) di Hotel Whyndam Kabupaten Banyuasin, kemudian proses ngunduh mantu akan dilaksanakan pada Sabtu (6/7) di Kota Pangkalan Balai, Kabupaten Banyuasin dengan konsep prosesi adat Banyuasin.